Rawat Inap Anti Boring karena Memanfaatkan Digitalisasi BRI
Empat penari kian kemari
Menjadi senang, aduh
Itulah dia, malam gembira
Gambang Semarang
…
Di atas adalah penggalan lirik lagu Gambang Semarang, yang banyak diputar di berbagai tempat, salah satu yang pasti akan teman-teman dengar adalah di dua Stasiun Kereta Api Kota Semarang, yaitu Stasiun Poncol dan Stasiun Tawang.
Namun, salah satu yang menarik adalah ketika aku mendengar penggalan lagu di atas ketika di RSUP Kariadi, beberapa waktu yang lalu. Mendengar lagu tersebut, seperti mengajakku menyusuri kembali lembar-lembar masa lalu yang berlarian di kepala. Padahal kondisinya lagi nunggu antrean kamar yang kosong.
Saat itu memang pasien sangat ramai, ya. Bahkan IGD pun sesak oleh pasien yang terus berdatangan sampai malam. Lagu pun berhenti diputar dan aku dipandu petugas menuju bangsal. Koridor terasa lebih terang karena taman di sekelilingnya sudah gelap. Sepi. Aku berjalan di belakang petugas sembari membaca berbagai papan penunjuk arah. Kamar Jenazah. Hm, ternyata bangsalku berdekatan dengan kamar jenazah.
Aku masuk kamar sekitar jam 8 malam. Perawat menanyakan beberapa hal, kemudian mengantarku sampai ranjang. “Mbak, malam ini puasa, ya. Besok pagi mau tindakan”, katanya sebelum meninggalkan ruangan.
Aku memang tidak bisa meninggalkan ketiga kegiatan digital tersebut. Sebab, begitulah aku menghabiskan waktu selama rawat inap. Menariknya, di sini ham[ir pasien tidak ada yang ditunggu oleh pendamping atau wali. Jadi, kami sendirian di kamar yang berisi 4 orang perempuan. Kecuali jika tiba jam besuk, mungkin satu dua orang akan datang menemani kita sebentar.
Hal ini juga aku manfaatkan. Seringkali aku nitip makanan ke pendamping, kemudian membayar pesanan tersebut dengan memanfaatkan e-banking. Tidak hanya makanan, untuk biaya laundry hingga belanja berbagai kebutuhan pribadi juga aku bayar dengan transfer menggunakan layanan digital banking.
Salah satu alasannya tentu saja karena sangat praktis dan mudah. Jadi, meskipun aku diam di rumah sakit, tetap bisa melakukan kegiatan finansial lain, tidak hanya transfer antar bank tapi juga top up voucher untuk nonton film sampai beli pulsa dan kuota internet juga lewat aplikasi di ponsel. Dari satu genggaman, semua keperluan pembayaran dapat aku lakukan dengan mudah dan tentu saja aman.
Karena berbagai kemudahan tersebut, tak terasa 10 hari di rumah sakit terasa begitu cepat, malah jadi nyaman hahaha :D
Hal ini juga aku manfaatkan ketika sedang dirawat kemarin. Beberapa makanan aku pesan dari teman dan membayarnya dengan menggunakan bank digital.
Ketika rawat inap, BRImo juga akan cukup membantu untuk membayar tagihan aplikasi streaming film. Karena jujur saja, setiap hari aku menghabiskan waktu dengan nonton, mulai dari film hingga berbagai podcast yang ada di Youtube.
Dengan menggunakan BRImo, kita bisa melakukan online on boarding baik dari dalam maupun luar negeri, pembayaran, pembelian, investasi, asuransi, hingga pencatatan keuangan. Tidak hanya itu saja, BRImo juga memfasilitasi para nasabahnya untuk melakukan transfer dari luar negeri dari ratusan negara. Bahkan, kita juga dapat menggunakan QR di luar negeri dengan BRImo ini.
Namun, yang kutemui bukan dirinya
Sayang, yang kuterima alamat palsu
Eeaaaa, ada yang bacanya pakai nada, kah? Hahaha, bukan ya. Ini bukan tentang alamat palsu. Namun, tentang satu kartu tipis yang bisa dibawa ke mana-mana. Ini kartu bukan sembarang kartu, karena isinya adalah uang digital yang dapat diisi ulang.
Tidak hanya BRImo, BRI juga menghadirkan BRIZZI. Di rumah sakit aku dirawat, kebetulan untuk pembayaran parkir sudah menggunakan uang digital. Benar! Kita dapat memanfaatkan BRIZZI untuk pembayarannya. Hanya dengan menggunakan satu kartu saja, semua kebutuhan mobilitas dapat diselesaikan dengan praktis.
Tidak hanya untuk membayar biaya parkir saja, tetapi BRIZZI juga bisa teman-teman manfaatkan untuk membeli tiket perjalanan dengan kereta, membayar biaya jalan tol hingga masuk ke tempat wisata dan berbagai transaksi cashless lainnya. Nah, jika teman-teman ingin memakai BRIZZI, kartu ini bisa didapatkan di berbagai tempat, mulai dari Bank BRI sendiri hingga berbagai merchant.
Sedangkan untuk mengisi ulang, teman-teman juga dapat melakukan top up di banyak tempat, seperti merchant, EDC BRI, Agen BRILink dan ATM BRI. Di era yang sebagian besar sudah mengandalkan teknologi digital, memiliki kartu BRIZZI akan sangat menguntungkan, apalagi jika kita memiliki mobilitas yang cukup tinggi atau sering bepergian.
Sebagai seorang freelance, aku memang banyak melakukan pembayaran dan transaksi keuangan secara online. Hal ini juga dapat didukung dengan pemanfaatan QLola. Sebab tidak hanya membantu dalam kegiatan cash management saja, tetapi QLola juga memiliki berbagai fitur unggulan, seperti layanan investasi, valuta asing, pembiayaan perdagangan, chain management hingga dasbor keuangan.
Nah, bagi teman-teman yang memiliki bisnis agency, juga dapat memanfaatkan layanan perbankan digital dari BRI ini. Selain menawarkan akses yang mudah, QLola juga menawarkan fitur-fitur yang kekinian, dinamis dan aman untuk semua nasabahnya melakukan berbagai keperluan transaksi cashless.
Jadi, meskipun sedang semedi di rumah sakit, akses terhadap keuangan bisnis tetap bisa dipantau dari kamar. Tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk mengurusnya di kantor. Hanya mengandalkan satu gawai saja, semua transaksi finansial dapat teratasi.
Dalam hal transaksi & digitalisasi BRI, BRI memiliki banyak layanan keuangan digital selain ketiga layanan di atas. Salah satu layanan yang juga sangat membantu adalah QRIS. Rasanya, hampir di banyak tempat yang menggunakan QRIS sebagai cara pembayarannya. Ketika harus bolak-balik ke rumah sakit, aku cukup terbantu dengan adanya QRIS ini. Karena tidak hanya untuk membeli kopi tetapi juga membantu dalam pembayaran tagihan obat.
Jika aku saja yang tengah dirawat di rumah sakit dapat merasakan kemudahan layanan digital banking dari BRI, lalu bagaimana dengan teman-teman yang berada di rumah atau kantor? Ya, kan?
Di umurnya yang ke 129 tahun, BRI terus membuktikan eksistensinya. Salah satu hal yang aku lihat dari BRI adalah, jangkauannya yang sangat luas, terutama di kawasan pedesaan. Dengan adanya banyak ATM dan kantor cabang, maka semakin banyak nasabah yang terbantu.
Rasanya tepat, jika kita mengatakan bahwa adanya digitalisasi dari BRI, menghapus diskriminasi terhadap akses layanan perbankan di berbagai masyarakat. Sebab, layanan digital banking tidak hanya bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat perkotaan atau orang dengan pendidikan yang tinggi saja. Setiap orang di manapun berada, dapat memanfaatkan layanan perbankan digital selama terhubung dengan jaringan internet.
Nah, disini juga ada korelasi yang menarik antara luasnya jangkauan internet dengan layanan digital banking. Setuju? Hal ini juga dimanfaatkan oleh BRI dalam meningkatkan pelayanannya. Tahun demi tahun telah dilalui BRI dengan berbagai inovasi layanan yang dikembangkan. Ratusan tahun berdiri untuk melayani masyarakat, BRI membuktikan bahwa dirinya tidak tertinggal dalam pertumbuhan perkembangan teknologi digital.
Menutup tulisan ini, aku ingin bertanya pada teman-teman yang membaca tulisan ini. Jika diberi satu kesempatan untuk memanfaatkan berbagai layanan dari BRI, layanan apa yang akan teman-teman prioritaskan?
Menjadi senang, aduh
Itulah dia, malam gembira
Gambang Semarang
…
Di atas adalah penggalan lirik lagu Gambang Semarang, yang banyak diputar di berbagai tempat, salah satu yang pasti akan teman-teman dengar adalah di dua Stasiun Kereta Api Kota Semarang, yaitu Stasiun Poncol dan Stasiun Tawang.
Namun, salah satu yang menarik adalah ketika aku mendengar penggalan lagu di atas ketika di RSUP Kariadi, beberapa waktu yang lalu. Mendengar lagu tersebut, seperti mengajakku menyusuri kembali lembar-lembar masa lalu yang berlarian di kepala. Padahal kondisinya lagi nunggu antrean kamar yang kosong.
Saat itu memang pasien sangat ramai, ya. Bahkan IGD pun sesak oleh pasien yang terus berdatangan sampai malam. Lagu pun berhenti diputar dan aku dipandu petugas menuju bangsal. Koridor terasa lebih terang karena taman di sekelilingnya sudah gelap. Sepi. Aku berjalan di belakang petugas sembari membaca berbagai papan penunjuk arah. Kamar Jenazah. Hm, ternyata bangsalku berdekatan dengan kamar jenazah.
Aku masuk kamar sekitar jam 8 malam. Perawat menanyakan beberapa hal, kemudian mengantarku sampai ranjang. “Mbak, malam ini puasa, ya. Besok pagi mau tindakan”, katanya sebelum meninggalkan ruangan.
Makin Lama Makin Nyaman di Rumah Sakit
Siapa sangka jika aku harus rawat inap selama 10 hari di rumah sakit itu. Rutinitas setiap harinya pun sama. Tidak ada yang perbedaan yang signifikan. Salah satu hal yang selalu aku lakukan setiap hari adalah mendengarkan podcast dari Youtube, nonton film dan transaksi perbankan secara online.Aku memang tidak bisa meninggalkan ketiga kegiatan digital tersebut. Sebab, begitulah aku menghabiskan waktu selama rawat inap. Menariknya, di sini ham[ir pasien tidak ada yang ditunggu oleh pendamping atau wali. Jadi, kami sendirian di kamar yang berisi 4 orang perempuan. Kecuali jika tiba jam besuk, mungkin satu dua orang akan datang menemani kita sebentar.
Hal ini juga aku manfaatkan. Seringkali aku nitip makanan ke pendamping, kemudian membayar pesanan tersebut dengan memanfaatkan e-banking. Tidak hanya makanan, untuk biaya laundry hingga belanja berbagai kebutuhan pribadi juga aku bayar dengan transfer menggunakan layanan digital banking.
Salah satu alasannya tentu saja karena sangat praktis dan mudah. Jadi, meskipun aku diam di rumah sakit, tetap bisa melakukan kegiatan finansial lain, tidak hanya transfer antar bank tapi juga top up voucher untuk nonton film sampai beli pulsa dan kuota internet juga lewat aplikasi di ponsel. Dari satu genggaman, semua keperluan pembayaran dapat aku lakukan dengan mudah dan tentu saja aman.
Karena berbagai kemudahan tersebut, tak terasa 10 hari di rumah sakit terasa begitu cepat, malah jadi nyaman hahaha :D
Manfaatkan Digitalisasi BRI untuk Bantu Berbagai Transaksi Keuangan
Memang benar, jika saat ini kita cenderung lebih sering bersinggungan dengan gadget bentuk apapun untuk membantu memudahkan berbagai urusan. Tidak hanya sebagai media untuk bekerja, tetapi juga sebagai alat rekreasi. Bagiku sendiri, hidup di jaman digital cukup memudahkan berbagai hal. Meskipun dari dari jarak jauh dan tidak saling bertatap muka, tetapi kita tetap dapat berkegiatan, salah satunya adalah kegiatan perbankan.Hal ini juga aku manfaatkan ketika sedang dirawat kemarin. Beberapa makanan aku pesan dari teman dan membayarnya dengan menggunakan bank digital.
BRI Hadir Lebih Dekat, Transaksi Lebih Mudah
Salah satu keuntungan dengan menggunakan aplikasi keuangan digital adalah memudahkan berbagai kebutuhan transaksi finansial. Untuk membantu kegiatan bayar-membayar, aku memanfaatkan kemudahan BRImo dari Bank BRI sendiri.Ketika rawat inap, BRImo juga akan cukup membantu untuk membayar tagihan aplikasi streaming film. Karena jujur saja, setiap hari aku menghabiskan waktu dengan nonton, mulai dari film hingga berbagai podcast yang ada di Youtube.
Dengan menggunakan BRImo, kita bisa melakukan online on boarding baik dari dalam maupun luar negeri, pembayaran, pembelian, investasi, asuransi, hingga pencatatan keuangan. Tidak hanya itu saja, BRImo juga memfasilitasi para nasabahnya untuk melakukan transfer dari luar negeri dari ratusan negara. Bahkan, kita juga dapat menggunakan QR di luar negeri dengan BRImo ini.
Hmmm, gimana? Sangat memudahkan, bukan? Dengan adanya digitalisasi yang dilakukan oleh BRI, tentu sangat memudahkan nasabahnya. Bagi teman-teman yang kebetulan berada di luar negeri dan akan mengirimkan uang ke orang tua atau kerabat, percayakan transaksinya menggunakan BRImo.
Hanya dari satu genggaman, kita dapat melakukan banyak hal. Jarak tidak lagi menjadi kendala, sebab BRI hadir lebih dekat untuk siapa saja.
Hanya dari satu genggaman, kita dapat melakukan banyak hal. Jarak tidak lagi menjadi kendala, sebab BRI hadir lebih dekat untuk siapa saja.
Ke Sana Ke Mari, Mudah dengan BRIZZI
Ke sana-kemari membawa alamatNamun, yang kutemui bukan dirinya
Sayang, yang kuterima alamat palsu
Eeaaaa, ada yang bacanya pakai nada, kah? Hahaha, bukan ya. Ini bukan tentang alamat palsu. Namun, tentang satu kartu tipis yang bisa dibawa ke mana-mana. Ini kartu bukan sembarang kartu, karena isinya adalah uang digital yang dapat diisi ulang.
Tidak hanya BRImo, BRI juga menghadirkan BRIZZI. Di rumah sakit aku dirawat, kebetulan untuk pembayaran parkir sudah menggunakan uang digital. Benar! Kita dapat memanfaatkan BRIZZI untuk pembayarannya. Hanya dengan menggunakan satu kartu saja, semua kebutuhan mobilitas dapat diselesaikan dengan praktis.
Tidak hanya untuk membayar biaya parkir saja, tetapi BRIZZI juga bisa teman-teman manfaatkan untuk membeli tiket perjalanan dengan kereta, membayar biaya jalan tol hingga masuk ke tempat wisata dan berbagai transaksi cashless lainnya. Nah, jika teman-teman ingin memakai BRIZZI, kartu ini bisa didapatkan di berbagai tempat, mulai dari Bank BRI sendiri hingga berbagai merchant.
Sedangkan untuk mengisi ulang, teman-teman juga dapat melakukan top up di banyak tempat, seperti merchant, EDC BRI, Agen BRILink dan ATM BRI. Di era yang sebagian besar sudah mengandalkan teknologi digital, memiliki kartu BRIZZI akan sangat menguntungkan, apalagi jika kita memiliki mobilitas yang cukup tinggi atau sering bepergian.
Akses Bisnis juga Lebih Cepat dengan Menggunakan QLola
Selanjutnya ada QLola dari BRI. Nah, QLola ini akan sangat cocok bagi teman-teman yang memiliki bisnis atau sedang mengelola pembiayaan (kas). Dalam hal pengelolaan kas, QLola bisa kita manfaatkan untuk melakukan berbagai kebutuhan pembayaran, transfer dan tentu saja cek saldo.Sebagai seorang freelance, aku memang banyak melakukan pembayaran dan transaksi keuangan secara online. Hal ini juga dapat didukung dengan pemanfaatan QLola. Sebab tidak hanya membantu dalam kegiatan cash management saja, tetapi QLola juga memiliki berbagai fitur unggulan, seperti layanan investasi, valuta asing, pembiayaan perdagangan, chain management hingga dasbor keuangan.
Nah, bagi teman-teman yang memiliki bisnis agency, juga dapat memanfaatkan layanan perbankan digital dari BRI ini. Selain menawarkan akses yang mudah, QLola juga menawarkan fitur-fitur yang kekinian, dinamis dan aman untuk semua nasabahnya melakukan berbagai keperluan transaksi cashless.
Jadi, meskipun sedang semedi di rumah sakit, akses terhadap keuangan bisnis tetap bisa dipantau dari kamar. Tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk mengurusnya di kantor. Hanya mengandalkan satu gawai saja, semua transaksi finansial dapat teratasi.
Dalam hal transaksi & digitalisasi BRI, BRI memiliki banyak layanan keuangan digital selain ketiga layanan di atas. Salah satu layanan yang juga sangat membantu adalah QRIS. Rasanya, hampir di banyak tempat yang menggunakan QRIS sebagai cara pembayarannya. Ketika harus bolak-balik ke rumah sakit, aku cukup terbantu dengan adanya QRIS ini. Karena tidak hanya untuk membeli kopi tetapi juga membantu dalam pembayaran tagihan obat.
Jika aku saja yang tengah dirawat di rumah sakit dapat merasakan kemudahan layanan digital banking dari BRI, lalu bagaimana dengan teman-teman yang berada di rumah atau kantor? Ya, kan?
Digitalisasi Transaksi, Solusi Apik dalam Perjalanan Tumbuh BRI
Layanan digitalisasi transaksi finansial, tentu sangat berperan penting dalam perputaran roda keuangan di berbagai sektor, apalagi pada layanan perbankan. Bisa dilihat, banyak masyarakat yang sangat mengandalkan akses digital banking, termasuk aku, salah satunya. Bahkan, aku merasa cukup tenang ketika bepergian dengan adanya saldo di bank digital. Sebab, banyak hal yang bisa dibayar dengan cashless. Mulai dari nonton film sampai urusan bisnis, kita dapat mengandalkan digitalisasi BRI.Di umurnya yang ke 129 tahun, BRI terus membuktikan eksistensinya. Salah satu hal yang aku lihat dari BRI adalah, jangkauannya yang sangat luas, terutama di kawasan pedesaan. Dengan adanya banyak ATM dan kantor cabang, maka semakin banyak nasabah yang terbantu.
Rasanya tepat, jika kita mengatakan bahwa adanya digitalisasi dari BRI, menghapus diskriminasi terhadap akses layanan perbankan di berbagai masyarakat. Sebab, layanan digital banking tidak hanya bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat perkotaan atau orang dengan pendidikan yang tinggi saja. Setiap orang di manapun berada, dapat memanfaatkan layanan perbankan digital selama terhubung dengan jaringan internet.
Nah, disini juga ada korelasi yang menarik antara luasnya jangkauan internet dengan layanan digital banking. Setuju? Hal ini juga dimanfaatkan oleh BRI dalam meningkatkan pelayanannya. Tahun demi tahun telah dilalui BRI dengan berbagai inovasi layanan yang dikembangkan. Ratusan tahun berdiri untuk melayani masyarakat, BRI membuktikan bahwa dirinya tidak tertinggal dalam pertumbuhan perkembangan teknologi digital.
Kita tidak tahu seberapa besar yang dihadapi BRI selama ratusan tahun, tetapi darinya kita belajar bahwa terus bertumbuh adalah hal yang paling utama.
Menutup tulisan ini, aku ingin bertanya pada teman-teman yang membaca tulisan ini. Jika diberi satu kesempatan untuk memanfaatkan berbagai layanan dari BRI, layanan apa yang akan teman-teman prioritaskan?
Post a Comment for "Rawat Inap Anti Boring karena Memanfaatkan Digitalisasi BRI"
Terima kasih sudah berkunjung. Semoga tulisan di blog ini bermanfaat untuk teman-teman. Jangan lupa untuk tinggalkan cuitan di kolom komentar dan jangan meninggalkan link hidup yak :)