Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Lalu, ini salah siapa?





Sebuah catatan pribadi,


Pernah mendengar ungkapan "ibu adalah sekolah/guru pertama bagi anak"? Ungkapan ini benar adanya, karena proses pemilihan sekolah ini nyatanya juga dilakukan sebelum si anak lahir. Betul? Lihat saja di luar sana bagaimana polah para "calon ayah" mencari pendidik untuk buah hatinya kelak. Masya Allah


Namun faktanya, ketika sang anak lahir, sang murid pertama hadir ke dunia, banyak para "guru" yang tidak siap dengan materi pembelajarannya. Semua serba mendadak dan terkesan asal-asalan. Kenapa? Karena ayah sebagai "kepala sekolah" tidak mengajak istrinya yang berperan sebagai "guru" untuk menyusun KURIKULUM PENDIDIKAN bersama.


Ayah, hanya fokus pada pemenuhan nafkah dan ibu dengan pembelaan "sudah lelah dengan urusan rumah dan pengasuhan", akhirnya si murid ini menjadi bahan percobaan yang rawan gagal bahkan sering menjadi produk uji coba yang gagal.


Salah siapa?


Ada seorang ibu begitu marah ketika anaknya tidak bisa berhitung, dengan nada suara tinggi menyalahkan si anak. Sebentar, apakah tidak lebih baik jika sebelum berteriak, ibu mau sedikit merenungi "cara pengajarannya"? Sudahkan pengajaran itu disampaikan dengan cinta tanpa ada bentakan bahkan meninggalkan jejak fisik?

Ada ayah, yang dengan santainya melihat anaknya terjerat pergaulan bebas bahkan bangga ketika anaknya punya pacar dari keluarga kaya. Lalu tiba-tiba, ada berita anaknya hamil di luar nikah. Kedua orang tua marah, menyalahkan si pacar dan menuntut pertanggungjawaban. Tapi, apakah sebelumnya si anak ini telah diajarkan batasan pergaulan dengan lawan jenis ketika usia dini?


Begitulah. Sebab akibat akan selalu terjadi, dan seringnya "akibat" ini akan datang jauh setelah seluruh rangkain penyebababnya terjadi. Bertahun-tahun dibiarkan dan dianggap wajar.


Untuk setiap orang tua dan calon orang tua, pahamilah bahwa "murid" yang hadir di hidup kalian, akan Tuhan mintakan pertanggungjawaban pendidikannya kelak. Dan, setiap anak kita adalah cerminan diri para orang tuanya.

Mari duduk dan merenung.



Nimas Achsani
Nimas Achsani Parenting, pernikahan, finansial dan gaya hidup

2 comments for "Lalu, ini salah siapa?"

Enika Hyuya April 4, 2019 at 12:46 PM Delete Comment
Hmm, bolehkah saya menyalahkan?
Nimas Achsani April 4, 2019 at 2:39 PM Delete Comment
Mau menyalahkan siapa mbak? Saya juga pingin sebenernya :D