Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

When i knew, i was pregnant


Allah SWT berfirman:ُ
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu." (QS. Luqman 31: Ayat 14)

***

Mundur ke Maret 2019. Saat tahu kalau positif hamil, yang terbayang saat itu adalah : bagaimana dengan kegiatan di komunitas, bagaimana kalau ada hal yang tidak diinginkan terjadi sama janin ini, bagaimana harus memulai memberi nutrisi dan mengedukasi si janin kecil ini, dan banyak lagi pertanyaan "bagaimana", bahkan sampai detik menjelang lahiran.
Ketika itu, yang terbayang adalah amanah menjaga janin kecil ini sebaik mungkin. 
Karena bukankah kami telah menunggunya selama hampir 2 tahun? Ingatlah saya tentang kisah Nabi Zakaria alaihisalam, yang mana beliau bersama istrinya selama puluhan tahun dan bahkan Allah kirimkan kehidupan dalam rahim istrinya ketika mereka tak lagi muda. Maka kemudian syukur saya tak putus. Sebab 2 tahun masa penantian saya, bukanlah apa-apa dibandingkan dengan beliau. 

Bahagia? Tentu. Namun ada waktu dimana kehamilan itu terasa berat. Bahkan sesekali saya pernah menangis. Namun lagi, saya punya suami yang luar biasa. Yang dari dirinya berkali-kali saya dapatkan dukungan mental, saya dapatkan perbaikan psikis. Berlebihan? Tidak. Karena memang demikianlah keadaan saya. Pencemas.

Pernah ada beberapa hari, dimana janin kecil dalam rahim saya tidak bergerak. Saya cecar suami saya dengan aneka tanya, sedang saya tahu itu bukan keahlian dia. Namun lebih dari itu, saya butuh ditenangkan, dan dia selalu melakukan tugasnya dengan baik. 

***

Bagi saya, kehamilan pada seorang perempuan adalah anugerah yang luar biasa. Bagaimana tidak? Sebuah kehidupan sedang Allah rencanakan di rahimnya. Di tubuh lemahnya, ada bakal manusia yang akan meneruskan generasinya. Di tubuh lemahnya pula, Allah tunjukkan betapa Dia Yang Maha Segalanya. 

Kehamilan bukan sekadar waktu untuk berbelanja skincare yang ramah ibu hamil dengan harga menjulang, bukang mengoleksi setumpuk baju yang katanya khsusus untuk ibu hamil. Tidak, jauh dari itu menciptkaan generasi terbaik adalah yang utama. Seperti yang kita ketahui, janin itu cerdas sejak ia berada dalam kandungan. Dia menerima dengan baik setiap stimulasi yag kita berikan. Lalu apakah kita masih akan menyiakan kesempatan ini? Bukankah tidak semua wanita memeliki kesempatan ini?

Mendidik generasi, sesungguhnya telah dimulai sejak ia berada dalam kandungan. Benar adanya, jika "ibu adalah sekolah pertama". Karena memang pendidikan itu diajarkan sejak ia hanya seukuran buah anggur. Masya Allah
Nimas Achsani
Nimas Achsani Parenting, pernikahan, finansial dan gaya hidup

Post a Comment for "When i knew, i was pregnant"