Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Let's Read Together

Dokumen pribadi


Hai! Ayo membaca bersama! 

Sejak punya anak, salah satu hal yang paling berubah adalah kebiasaan bacaku. Kenapa? Karena kini, aku jadi lebih sering baca buku digital. Salah satu alasan terbesar tentu saja karena bisa diakses kapan aja dan dimana aja. 

For your information, baca buku digital nggak kalah serunya dengan baca buku cetak. Kita tetap masih bisa terbawa suasana yang diceritakan di buku tersebut. Kebetulan, aku emang hobi baca, meskipun nggak sering beli buku. Nah, ternyata hal ini pun berdampak ke anakku juga. Mulai dia masih ada di dalam kandungan, aku udah sering baca bareng dia. 

Buku apa pun, dan tentu saja dengan suara nyaring ya. Usut punya usut, baca buku untuk anak (di usia sedini mungkin) ini punya efek yang luar biasa loh. Di usia yang masih sangat kecil, salah satu indera yang berkembang paling pesat adalah sistem pendengarannya. Membacakan anak buku di usia dini, berarti juga membantu perkembangan sistem pendengaran dan terbangunnya sinapsis antar neuron di otak mereka. 

Dokumen pribadi


Perkembangan Otak 

Anak-anak yang beluk bisa membaca, mungkin memang tidak paham makna dari buku yang kita bacakan, tapi pada saatnya nanti, mereka akan mampu membaca lebih cepat dari pada temannya yang belum pernah membaca. Dikatan juga, jika mereka akan memiliki lebih banyak kosakata. Tentu saja hal ini benar, sebab dari buku-buku tersebut, sering kali didapat kosakata baru (bahkan untuk usia dewasa seperti kita) 

Kecerdasan Emosi 

Ketika kita membacakan buku untuk anak, salah satu yang sangat menonjol adalah perubahan intonasi. Secara sadar, kita akan mengubah intonasi berdasarkan emosi pada buku tersebut. Dari situlah, anak-anak akan belajar mengelola emosi, empati dan perasaannya kelak. 

Kemampuan Visual 

Buku-buku yang diciptakan untuk anak, cenderung memiliki warna cerah, gambar dengan ukuran besar, dan tak banyak kalimat. Dari buku tersebut, maka anak akan lebih mudah memahami warna, mengenali bentuk dan huruf. Sebab mereka sudah sering bersinggungan dengan buku-buku sejak masih bayi. 

Respon Anak 

Anak-anak cenderung akan mereapon dari apa yang dia lihat, dengar dan rasakan. Termasuk ketika kita bacakan buku untuk mereka. Entah dia akan menggerakkan tangan dan kaki, tertawa, bertanya atau bahkan mengulang apa yang dia dengar. 


Nah, tadi adalah beberapa manfaat baca buku untuk anak-anak (usia dini). Sekarang, aku cerita soal pengalamanku baca bareng anak pake media digital. 



Let's Read namanya. Pertama unduh aplikasi ini, salah satu hal yang paling aku suka adalah dia punya ciri khas di ilustrasinya. Semua ilustrasiny sangat cocok untuk anak-anak. Desainnya sederhana dan warnanya pun tidak berlebihan. Cerita pertama yang coba aku bacakan adalah "Bukan Begitu Caranya, Mehung". Anakku sangat menikmati cerita ini. Bahkan, aku punya inyonasi khusus ketika membaca kalimat "Bukan begitu caranya, Mehunh". Dikemas dengan sederhana, dan gambar yang lebih dominan. Beberapa kali dia tertawa ketika ditunjukkan gambar, atau dia akan berceloteh ketika melihat gambar sambil jarinya menunjuk gambar. Bahkan, ada momen di mana dia mencium Si Mehung ini.


Berpetualang Bersama Rubah 


Nah, ini dia pilihan selanjutya. Mengingat dia sangat suka dengan binatang, maka cerita-cerita yang aku pilihkan cenderung yang lebih banyak menampilkan gambar-gambar hewan di dalamnya. Judulnya "Perkawinan Rubah", karya Chhabilal Kopali. Dia hampir semua halamannya, ada hewan-hewan yang ditampilkan secara spesial. Benar-benar menunjukkan kehidupan binatang di alam liar. 

Bahkan, anakku beberapa kali berteriak memanggil si hewan yang dia lihat. Bahkan, untuk aku sendiri yang dewasa ini, baca cerita ini seakan ikut membayangkan bagaimana keadaan yang digambarkan. Bagaimana hujan di hutan, keramaian menyiapkan pernikahan, dan tentu saja rasa untuk saling tolong menolong. Bagaimana tidak, setiap hewan mengambil perannya masing-masing tanpa harus dipaksa. Bahkan Si Katak, tetap menyelesaikan tugasnya ketika hal di luar rencana terjadi. 

Keren! Meskipun kisah ini sederhana, tapi makna yang dia bawa tersampaikan dengan mudah. Tentu saja, sebagai orang tua, kita terbantu juga menjelaskan ke anak, bagaimana konsep tolong menolong dan juga gotong royong dari hewan-hewan tersebut. 



Hutan Gelap Sangat Berbahaya 


Secara pribadi, aku suka cerita ini. Doodoo dan Totto mengajak kita berpetualang di dalam hutan gelap. Sebuah petualangan yang dilakukan sebab muncul dari rasa penasarannya. Namun, di tengah petualangannya, Doodoo tak lupa untuk melakukan kebaikan, seperti menyemai bibit lohon hijau yang banyak. Hal ini dilakukan sebagi wujud terima kasihnya pada pohon besar yang telah membantunya. 

Doodoo tidak hanya telah menyelesaikan pekerjaan rumahnya dengan menyenangkan, namun dia juga trlah berhasil mengubah hutan gelap yang mulanya ditakuti, kini menjadi hutan yang yang menyenangkan. Bahkan, dia juga ikut memperbaiki bangunan Sekolah Hewan. 

 "Sekarang ... Ke mana lagi aku harus pergi?"

Let's Read 


Ratusan cerita di aplikasi ini, bisa kita nikmati secara gratis, bahkan kita bisa mengunduhnya untuk kemudian dibaca secara offline. Membantu sekaki kan? Let's Read sendiri, merupakan persembahan dari The Asia Foundation. Oleh karenanya, di aplikasi ini pula ada banyak pilihan bahasa (khususnya Asia) yang bisa kita pilih. 

Let's Read untuk sementara waktu ini, hanya bisa diunduh untuk pengguna Android, dan semoga saja dalam waktu dekat sudah tersedia di Aps Store. Jadi, jangan tunda lagi. 

Yuk unduh Let's Read sekarang juga, untuk menciptakan petualangan yang menyenangkan dalam genggaman.

Selamat membaca menyenangkan ... 
Nimas Achsani
Nimas Achsani Parenting, pernikahan, finansial dan gaya hidup

1 comment for "Let's Read Together "

Dewi Rieka October 6, 2020 at 8:34 AM Delete Comment
Berasa keliling dunia ya dengan Lets Read..seru..