Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

78 Tahun Merdeka, Mari Bersama Bebas dari Kebakaran Hutan dan Lahan

Haloo kakak! Mari siapkan perbekalan, buka peta dan kita mulai perjalanan ke Hutan Betung Kerihun di Pulau Kalimantan!

Selamat datang di Taman Nasional Betung Kerihun! Selamat menikmati landscape cantik ciptaan Tuhan. Inilah Surga di Perbatasan yang banyak orang sebut. Di kiri dan kanan, teman-teman bisa melihat pepohonan yang sangat rindang.



Cobalah menutup mata, dan menikmati suara kicau burung yang beradu dengan gesek dedaunan serta gemericik air sungai. Teman-teman akan merasakan ketenangan yang tidak pernah ada di ibu kota yang sibuk.

Saat ini, kita berada di tengah Taman Nasional Betung Kerihun dan menyusuri aliran sungainya menggunakan sampan. Melaju perlahan, membuat kita bisa menikmati segala keindahan alam ini dengan sempurna.



Hijaunya dedaunan, birunya langit, jernihnya air dan coklatnya pepohonan hanya bisa kita lihat ketika hutan dalam keadaan terjaga. Sebab jika dikepung kepulan asap, tidak ada yang bisa kita lihat kecuali asap di mana-mana, sesak di dada dan pedih di mata.

Betung Kerihun hanyalah satu diantara sekian banyak hutan hujan tropis Indonesia. Mari kita panjangkan cerita perjalanan ini, untuk melihat berbagai keindahan hutan-hutan di Indonesia.

Mari Menjahit Keindahan Hutan di Indonesia

Dari Sabang sampai Merauke
Berjajar pulau pulau
Sambung menyambung menjadi satu
Itulah indonesia

Apakah teman-teman hafal penggalan lagu di atas?

Dari Sabang sampai Merauke pula, berjajar hutan-hutan Indonesia. Mulai dari hutan lindung, hutan bakau, hutan produksi, gambut dan tentu hutan hujan tropis. Tidak hanya kaya dengan hasil laut, Indonesia juga kaya akan keanekaragam flora fauna.

Jika teman-teman perhatikan, setiap hutan memiliki ciri khasnya tersendiri. Hutan hujan tropis di Kalimantan tentu berbeda dengan lahan gambut di Sumatera.

Source : https://nationalgeographic.grid.id/



Hutan hujan tropis banyak dikenal sebagai hutan dengan kerapatan yang tinggi, lembab dan memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Salah satu yang membuat pohon-pohon di hutan ini tumbuh besar dan tinggi adalah matahari yang bersinar sepanjang waktu.

Fakta yang menarik adalah, bahwa tanah yang ada di hutan hujan tropis ini sebenarnya tidaklah terlalu subur. Lalu, apa yang membuat tanaman tumbuh dengan baik di sana? Ini karena ketika ada tanaman atau binatang yang mati. akan langsung diurai oleh mikroorganisme dan meningkatkan hara pada tanah tersebut.

Keberadaan hutan hujan tropis ini sangat penting. Manfaat yang diberikannya untuk dunia tidaklah kecil. Manfaat hutan hujan tropis, antara lain :

  • Hutan hujan memberikan layanan ekologis, termasuk menyimpan ratusan miliar karbon, melindungi dari banjir dan kekeringan, menstabilkan tanah, mempengaruhi pola curah hujan, dan menyediakan rumah bagi satwa liar dan penduduk asli di sekitar kawasan hutan.
  • Hutan hujan juga merupakan sumber dari banyak produk yang bermanfaat di mana masyarakat lokal bergantung.
  • Ekosistem di dalam hutan hujan tropis merupakan ekosistem yang rapuh, setiap komponen yang terdapat di dalamnya tidak dapat berdiri sendiri. Satu komponen saja terganggu, maka ekosistem di dalamnya pun akan menjadi tak seimbang.
Bisa dibayangkan, bagaimana jika pohon-pohon di kawasan ini ditebang? Mari #BersamaBergerakBerdaya #UntukmuBumiku. Karena bukan hanya kita saja yang akan menikmati segala keuntungan tersebut.
 

Negara Hutan Hujan Tropis Ketiga, Indonesia Punya Ruang di Mata Dunia

Saat masih Sekolah Dasar, telah ditanamkan pada kita, bahwa Indonesia adalah negara dengan kawasan hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia. Ya. Karena ini pula, kita mendapat julukan sebagai paru-paru dunia.

Namun, apakah teman-teman tahu, jika ternyata dunia hanya memiliki dua paru-paru dunia saja? Paru-paru dunia yang pertama adalah kawasan hutan Amazon, yang berada di benua Amerika.

Sedangkan paru-paru dunia kedua adalah kawasan hutan Kalimantan, di Indonesia. Hal ini dikarenakan sebanyak 40.8 juta hektar kawasannya merupakan hutan. Salah satunya adalah kawasan hutan hujan tropis.



Sebuah fakta menarik tentang hutan hujan tropis di Kalimantan adalah bahwa umur hutan ini sudah lebih dari 150 juta tahun, yang kemudian menjadikannya hutan hujan tropis tertua di dunia!

Hutan hujan tropis ini pun menjadi rumah bagi banyak spesies langka. Salah satu penghuni yang terancam punah adalah Orang Utan Kalimantan. Sedih, ya? Tiba-tiba terbayang, bagaimana generasi penerus kita nanti? Apakah kelak mereka masih bisa melihat Orang Utan yang wajahnya begitu menggemaskan?

Tidak hanya itu saja. Fakta lain juga menyebutkan, jika luas kawasan hutan dan lahan di Pulau Kalimantan mengalami penurunan setiap tahunnya. Deforestasi hutan ini tentu terjadi karena berbagai faktor, baik sepenuhnya karena alam hingga kesengajaan manusia untuk merusaknya.
 

 

Namun, Kepulan Asap Terlihat Membumbung di Berbagai Kawasan Hutan dan Lahan Kita

Kebakaran adalah salah satu penyebab berkurangnya kawasan hutan dan lahan di Indonesia, pada setiap tahunnya. Angka ini tentu semakin naik. Salah satu yang turut menyebabkan banyaknya kasus karhutla adalah adanya El Nino yang menghampiri Indonesia.

Badai ini menyebabkan daratan menjadi lebih kering dan curah hujan yang berkurang. Kini, kasus karhutla menjadi satu permasalahan yang cukup kompleks. Sebab, tidak hanya memberikan dampak buruk pada lingkungan, tetapi juga kesehatan hingga pemerintahan.

Indonesia, yang menyandang predikat paru-paru dunia, nyatanya sampai dengan bulan Juli 2023, jumlah kawasan hutan dan lahan yang terbakar sudah seluas 90.402 hektar. Ini bukanlah jumlah yang kecil. Sedangkan salah satu provinsi dengan kasus karhutla terbesar di Indonesia adalah NTT dengan jumlah kawasan terbakar seluas 28.718 hektar.



Fakta ini juga terjadi di perumahan saya. Perumahan saya adalah kawasan baru yang berada di tengah kebun pisan dan kebun bambu. Beberapa waktu lalu, tiba-tiba suara sirine meraung-raung menjelang sholat dhuhur.

Ternyata, kebun bambu di dekat pintu masuk perumahan kebakaran. Dua mobil pemadam kebakaran didatangkan untuk memadamkan api tersebut. Kebakaran disebabkan karena pemilik kebun membersihkan daunan kering dengan cara membakar dan meninggalkannya.

Hal semacam ini, memang masih banyak dianggap sebuah kebiasaan belaka. Sedangkan apa yang dilakukannya seringkali membahayakan banyak pihak, baik manusia maupun satwa yang berada di kawasan tersebut.

Kembali ke kebakaran hutan. Kebakaran ini juga terjadi di Hutan Kalimantan. Kabut asap terlihat tebal di daerah Pontianak.

“Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, sejak awal Agustus hingga pertengahan Agustus, karhutla mulai mendominasi di Indonesia. Data BNPB per 7-13 Agustus, sudah 38 kejadian bencana, 21,61% adalah Karhutla. Sisanya, bencana kekeringan, banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem”

Berita terbaru mengenai karhutla adalah terbakarnya kawasan hutan dan lahan di Gunung Lawu pada 30 Agustus 2023, dengan luas area terdampak mencapai 12 hektar hutan lindung. Berada di lereng Gunung Lawu, titik api ditemukan di petak 42 RPH, Tlogodringo - Lawu Utara, Karanganyar, Jawa Tengah.


Apa Upaya untuk Mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan dan Apa Dampaknya?

Jika kita perhatikan, kasus mengenai karhutla ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebab kasus kebakaran ini telah terjadi beberapa kali sejak beberapa tahun yang lalu. Bahkan pada tahun 2015 silam, sebanyak 2,6 juta hektar lahan terbakar dan menghasilkan jumlah karbon harian yang lebih banyak dari Amerika Serikat.

Keberadaan hutan tidak hanya penting keberlangsungan hidup manusia, tetapi juga penopang ekonomi. Hutan tidak hanya membantu ketersediaan oksigen, tetapi juga rumah ternyaman bagi jutaan flora dan fauna.

Kebakaran hutan dan lahan pun menjadi salah satu penyebab berkurangnya mikroorganisme pada tanah. Sedangkan seperti yang kita tahu, fungsi dari mikroorganisme ini adalah untuk melakukan dekomposisi bahan organik yang telah, contohnya adalah mengurai bangkai binatang atau tanaman yang mati.

Beberapa hal kecil yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya karhutla dan kerusakan hutan lainnya, antara lain :

Hentikan kebiasaan membakar sampah dan membuang sampah di hutan

Karena sudah banyak kasus kebakaran hutan dan lahan karena sampah yang dibakar dan tidak adanya pengawasan.

Gunakan Sistem Tebang Pilih

Secara sederhana, sistem tebang pilih adalah menebang pohon berdasarkan kategori usia. Jadi, pohon dengan usia yang muda atau berukuran kecil, seharusnya tidak ditebang. Di kawasan hutan produksi, biasanya akan kita jumpai tanda umur pada batang pohon.

Source : https://akcdn.detik.net.id/


Gunakan Sistem Tebang Tanam

Sistem tebang tanam juga dianggap mampu menjaga kelestarian hutan. Kegiatan ini biasanya banyak dilakukan pada kawasan hutan produksi. Di mana perusahaan-perusahaan diharuskan untuk menanam pohon-pohon baru bersamaan dengan kegiatan menebang pohon.

Menjaga Habitat Asli Hutan

Beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga habitat alami hutan adalah dengan tidak membuang sampah atau membakar sampah di hutan, tidak merusak flora dan membunuh fauna dan mengambil sewajarnya apa yang kita butuhkan dari hutan.

Penebangan Secara Konservatif

Yang dimaksud dengan menebang secara konservatif adalah hanya menebang pohon yang sudah tidak produktif lagi. Lahan yang dulunya digunakan untuk menanam pohon tersebut, nantinya bisa dipakai untuk menanam pohon baru.



Melakukan Edukasi Mengenai Isu Karhutla

Jika teman-teman memiliki kesempatan yang lebih besar dan memiliki dampak di masyarakat, tidak ada salahnya untuk memberikan edukasi mengenai isu karhutla beserta dengan dampaknya.

Harapannya, semakin banyak masyarakat yang teredukasi, maka semakin berkurang pula masalah lingkungan karena karhutla tersebut.

Tentu saja bukan tanpa alasan mengapa kita sebaiknya melakukan berbagai hal di atas untuk menjaga kelestarian hutan dan agar terhindar dari karhutla. Sebab, ketika sudah terjadi kebakaran hutan dan lahan, bukan hanya satu dua orang saja yang terkena imbasnya.


Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan bagi Indonesia

Dampak kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, salah satunya adalah menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama yang berkaitan dengan sistem pernapasan.

Dampak lainnya adalah terjadinya sedimentasi atau pengendapan di area sungai. Pengendapan ini terjadi karena debu dan atau berbagai sisa pembakaran yang terbawa erosi. Akibat dari pengendapan ini adalah sungai-sungai akan lebih dangkal.

Karhutla juga menjadi penyebab meningkatkan potensi bencana alam. Hal ini dikarenakan terjadinya kerusakan pada sistem ekologi hutan. Bencana alam yang sangat mungkin terjadi, seperti banjir, longsor hingga kekeringan yang sangat panjang.

Kebakaran hutan juga menyebabkan suhu menjadi lebih panas. Khususnya pada daerah-daerah yang sangat dekat dengan kawasan terdampak.




Salah satu penyebab pemanasan global adalah kebakaran hutan dan lahan. Pencetusnya tidak lain adalah gas karbondioksida dan asap yang dihasilkan dari kebakaran. Kondisi ini ternyata juga menyebabkan berkurangnya kemampuan hutan untuk menyimpan karbon.

Tak sedikit spesies yang juga ikut mati ketika adanya kebakaran hutan dan lahan. Tidak hanya flora, tetapi fauna pun turut berkurang. Bahkan, tak sedikit flora fauna endemik yang punah karena kejadian tersebut.

Berkurangnya atau hilangnya spesies tertentu, juga dapat berakibat pada tidak stabilnya rantai makanan di hutan dan rusaknya habitat alami.



78 Tahun Merdeka : Indonesia dan Isu Karhutla

78 tahun menyandang gelar sebagai negara merdeka, Indonesia telah menorehkan banyak sekali kisah pada perjalanan yang tidak mudah ini. Manusia datang silih berganti, lahir dan mati. Namun alam tetap ada untuk menjadi saksi.

Satu polemik yang juga masih menghantui Indonesia adalah isu karhutla (kebakaran hutan dan lahan). Dampak dari karhutla telah menyebabkan berbagai masalah, salah satunya adalah penurunan kualitas masyarakat sekitar.

Salah satu daerah yang masih terancam masalah kebakaran hutan dan lahan gambut adalah Kalimantan. Sedangkan daerah-daerah yang cukup rentang mengalami karhutla ini adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Papua Barat dan Papua Selatan.

Untuk merdeka dari masalah karhutla ini tentu butuh kehadiran kita semua. Sebab menjaga hutan dan lahan bukan hanya tugas pemerintah semata. Saling tuding bukanlah solusi untuk melestarikan hutan.

Sebab hutan membutuhkan kolaborasi kita semua, baik melalui berbagai aksi nyata yang meskipun terlihat sepele hingga pembentukan regulasi atau peraturan perundang-undangan yang tegas dan memihak hutan.

Terima kasih sudah duduk bersama dan melihat berbagai fakta tentang kawasan hutan dan lahan Indonesia. Segala keindahan, hijau yang segar ternyata juga memiliki sisi yang penuh kepulan asap dan lahan yang semakin gundul. Sampai jumpa di perjalanan selanjutnya.

Yuk #BersamaBergerakBerdaya #UntukmuBumiku, mari berikan warisan ekosistem yang indah dan berkelanjutan untuk anak cucu di masa yang akan datang.







Referensi :

https://lindungihutan.com/blog/hutan-kalimantan/#:~:text=Hutan%20Kalimantan%20adalah%20salah%20satu,sekitar%2040%2C8%20juta%20hektar
http://ikram.it.student.pens.ac.id/UAS/destinasi/taman-nasional-betung-kerihun.php#:~:text=Terletak%20di%20jantung%20Pulau%20Kalimantan,wilayah%20Indonesia%20dengan%20Serawak%2C%20Malaysia
https://www.fimela.com/lifestyle/read/2220091/wajib-kamu-ketahui-ternyata-bumi-hanya-memiliki-2-paru-paru#
https://lindungihutan.com/blog/hutan-kalimantan/#:~:text=Hutan%20hujan%20tropis%20yang%20ada,dan%20juga%20420%20spesies%20burung
https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/04/163000669/hutan-hujan-tropis--pengertian-ciri-ciri-dan-manfaatnya?page=all#:~:text=Hutan%20hujan%20tropis%20merupakan%20hutan,suhu%20yang%20tinggi%20sepanjang%20tahun
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/08/18/luas-kebakaran-hutan-indonesia-capai-90-ribu-hektare-sampai-juli-2023#:~:text=Menurut%20data%20Kementerian%20Lingkungan%20Hidup,ekuivalen%20karbon%20dioksida%20(CO2e)
https://www.instagram.com/p/CwZ8XAQtmut/
https://www.mongabay.co.id/2023/08/20/kebakaran-hutan-dan-lahan-di-berbagai-daerah-kabut-asap-mulai-cemari-udara/
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hutan/cara-menjaga-kelestarian-hutan



Nimas Achsani
Nimas Achsani Parenting, pernikahan, finansial dan gaya hidup

Post a Comment for "78 Tahun Merdeka, Mari Bersama Bebas dari Kebakaran Hutan dan Lahan"