Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

ADAKAH KOTA LAYAK HUNI DI INDONESIA? ATAU HANYA MIMPI DI SIANG BOLONG?

Di awal tahun 2023, Kota Semarang dilanda banjir di beberapa titik. Secara bergantian, banjir rob datang ke banyak pemukiman penduduk, termasuk rumah kami. Dua kali terkena banjir rob, membuatku tergerak untuk melihat lagi bagaimana denah perumahan ini.

Aku mulai membaca kembali IMB perumahan dan membuatku menemukan tentang GSB (Garis Sempadan Bangunan). Ternyata, GSB ini cukup penting membuat hunian kita nyaman dan aman.



Singkatnya, GSB ini memberikan jarak aman antara rumah kita dengan beberapa titik, seperti jalan arteri, sungai bertanggul dan tidak hingga jarak dengan menara telekomunikasi. Menariknya adalah, aku baru tahu tentang GSB ini setelah membeli rumah dan kebanjiran.

Berawal dari GSB inilah, kemudian membawaku membaca sebuah jurnal penelitian milik beberapa mahasiswa dari berbagai kampus, yang juga membahas tentang livable city. Livable city adalah sebuah istilah asing dan dari situlah aku menemukan berbagai data yang sangat menarik tentang sebuah hunian.

Aku pun tersadar, bahwa mencari dan hunian yang layak huni tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru.

Apa Itu Livable City?

Secara sederhana, livable city adalah kota atau kawasan layak huni. Yang mana, kata layak huni sendiri juga memiliki berbagai indikator, mulai dari segi ekonomi, pendidikan, keamanan hingga kesehatan.

Guna mewujudkan livable city, tentu tidak semudah menjentikkan jari. Konsep ini, tidak hanya menjadi tanggungjawab pihak pengembang saja, tetapi juga masyarakat yang terlibat dan tinggal di dalamnya.

Menjaga kebersihan lingkungan, memanfaatkan lahan sesuai fungsinya hingga menggunakan kendaraan ramah lingkungan adalah hal-hal yang juga bisa dilakukan masyarakat untuk menjaga kawasan hunian tetap terjaga kenyamanannya.

Menurut Michael Douglas, profesor emeritus dari Universitas Hawaii, terdapat empat pilar untuk mendukung konsep livable city itu sendiri, antara lain :

  • Tersedianya lapangan kerja.
  • Lingkungan yang aman dan bersih, agar kesehatan, kesejahteraan hingga meningkatkan ekonomi.
  • Meningkatkan sistem kesempatan hidup untuk kesejahteraan.
  • Good governance.

Pentingkah Hunian dengan Konsep Livable City?

Menariknya, konsep livability ini berawal dari dorongan yang terjadi akibat dari pertumbuhan penduduk yang tinggi. Seperti yang teman-teman lihat, pertumbuhan penduduk yang sangat pesat ini juga melahirkan banyak kawasan kumuh dengan kualitas hidup yang rendah, baik kesehatan hingga pendidikan.

Dari sini lah, keinginan untuk memiliki dan menciptakan sebuah kawasan pemukiman yang layak huni tersebut muncul. Namun, bukan hal yang mudah untuk menciptakan sebuah kawasan dengan konsep tersebut, mengingat banyak aspek yang harus dipertimbangkan.

Muttaqin, dari Most Livable City Index, mengatakan bahwa livable city merupakan kota dengan lingkungan yang nyaman untuk ditinggali dan melakukan berbagai aktivitas lainnya. Dengan kata lain, di dalam konsep livable city ini juga memerlukan adanya integrasi terhadap beberapa hal, kehadiran ruang publik yang memadai misalnya.



BSD City, Contoh Proyek Terbaik dengan Konsep Livable City

Jika melihat sekilas mengenai penjelasan sebelumnya, rasanya memang mustahil untuk membangun sebuah kawasan hunian dengan konsep livable city. Sebab, kawasan ini memberikan banyak fasilitas pendukung hidup yang baik dan dibangun secara terintegrasi.

Namun, pernahkah teman-teman mendengar tentang BSD City, yang berada di Tangerang Selatan? Kawasan ini, tidak hanya terkenal sebagai kawasan komersial saja, tetapi juga sebuah kota yang dibangun dengan menggunakan konsep livable city.

Hal ini bisa kita lihat dari bagaimana terintegrasinya semua fasilitas yang ada di dalamnya, baik bangunan komersial, fasilitas pendidikan, kesehatan hingga berbagai ruang publik. Jika berbicara tentang livable city, maka kita juga akan melihat bagaimana setiap elemen dalam kehidupan itu saling berkaitan satu dengan yang lain.


Di kawasan BSD City, kita akan melihat bagaimana kawasan pemukiman, lembaga pendidikan, layanan kesehatan, tempat kerja hingga zona rekreasi itu berada dalam satu lingkungan yang benar-benar layak huni.



Dalam perkembangannya, BSD City memang menjadi sebuah kawasan yang sangat erat dengan pusat ekonomi. Banyak pekerja maupun pendatang yang kemudian memutuskan tinggal di sana. Dari hal ini pula, kemudian konsep livable city ini juga semakin berkembang.

Dimana live, learn dan play juga semakin banyak dikembangkan. Menariknya, tiga hal ini adalah elemen penting pilar work dalam konsep livable city.

Bayangkan saja, ketika kita pindah ke sebuah daerah untuk bekerja, tetapi lingkungan tempat tinggal justru tidak mendukung, bukankah akan mendatangkan masalah baru? Dengan adanya kawasan yang terintegrasi, maka memudahkan penduduk untuk melakukan semua kegiatannya dengan lebih menyenangkan.

BSD City : Kota Layak Huni hingga Pembangunan Berkelanjutan

Menariknya adalah bahwa livable city ini juga merupakan representasi sustainable city. Maka tidak heran, jika kawasan livable city, seperti BSD City ini juga mengusung konsep hunian yang berkelanjutan. Sebab keduanya saling berkaitan.

Dalam hal ini, teman-teman bisa lihat dari berbagai bangunan yang menggunakan bahan bangunan ramah lingkungan, teknologi yang ramah lingkungan dan tentu saja adanya panel surya.

Salah satu bangunan di kawasan BSD City yang mengusung konsep pembangunan ramah lingkungan adalah The Breeze. The Breeze adalah sebuah pusat kegiatan masyarakat dengan konsep ruang terbuka pertama di Indonesia.




The Breeze merupakan salah satu proyek di daerah BSD City yang dibangun dengan menggunakan bahan bangunan ramah lingkungan, atap hijau dan penggunaan berbagai energi efisien lainnya.

Tidak hanya menyediakan pusat perbelanjaan saja. Namun The Breeze adalah sebuah kombinasi yang unik, antara kawasan hunian, kawasan komersial dan ruang rekreasi. Menariknya lagi, teman-teman juga bisa menemukan jogging track dan bicycle track yang sangat asri.

Guna mendukung kegiatan hemat energi dan gerakan ramah lingkungan, pada kawasan BSD City juga disediakan stasiun pengisian baterai untuk kendaraan listrik.

“Kita memiliki konsep sustainable development agar bisa mengurangi emisi karbon. Kita terus berupaya untuk meningkatkan transportasi publik dan mendukung ekosistem kendaraan listrik. Komitmen Sinar Mas Land untuk membangun suatu livable city sangat luar biasa sekali,” - Ferdinand Sadeli, Deputy Group Sinar Mas Land

 

Sinar Mas Land Kembangkan Konsep Livable City

Sinar Mas Land adalah developer properti terbesar dengan diversifikasi proyek paling beragam di Indonesia. Livable city merupakan proyek besar yang tengah dikembangkan oleh Sinar Mas.

Pada kawasan BSD City sendiri, setidaknya ada 20% bahan bangunan ramah lingkungan yang digunakan Sinar Mas Land untuk membangun proyek-proyek di sana. Hal ini tentu bukanlah isapan jempol belaka.

Sebab di tahun 2022, Sinar Mas Land mampu mengurangi hingga 13% emisi karbon dari penggunaan panel surya pada gedung-gedung komersialnya.
 

BSD City, Proyek Livable City Terbaik dari Sinar Mas

Sinar Mas tidak hanya mendirikan gedung megah dan mewah, tetapi juga membangun iklim digital di kawasan BSD City. Bahkan, Ferdinand Sadeli, Deputy Group Sinar Mas Land mengatakan bahwa BSD City merupakan Silicon Valley Indonesia.

Pengembangan infrastruktur digital tersebut dilakukan mulai dari penyediaan jaringan internet yang stabil dan cepat. Hidup di era transformasi digital, tentu kita akan sangat membutuhkan koneksi internet yang ngebut.

Tidak hanya itu, infrastruktur digital yang menggemparkan publik adalah adanya kendaraan tanpa awak yang beroperasi di kawasan The Breeze,BSD City. Kendaraan tanpa awak ini, didesain dengan menggunakan berbagai teknologi terbaru yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi.



Bisa kita lihat, bahwa Sinar Mas Land kembangkan konsep livable city dengan sangat apik dan serius. Bahkan ketika melihat BSD City, rasanya imajinasi di masa kecil seolah terwujud semua. Di mana kemudahan bisa di dapatkan dalam satu kawasan, tak perlu repot lagi harus menghabiskan banyak waktu di jalan.

Sinar Mas Land tidak hanya menyediakan kawasan komersial untuk meningkatkan kualitas ekonomi, tetapi juga memberikan anak-anak sebuah lingkungan tempat tinggal yang nyaman dan aman.

Sebagai seorang ibu, aku menyadari betul, bahwa lingkungan sangat berdampak pada tumbuh kembang anak, tidak hanya secara fisik tetapi juga psikologis. Melalui 4 pilar konsep pembangunannya, Sinar Mas Land sudah terbukti berupaya memberikan kota layak huni terbaik bagi masyarakat.

Mungkin selama ini kita melihat, kota Zurich atau Jenewa sebagai salah satu kota layak huni di dunia. Namun, melalui Sinar Mas Land kini kota layak huni juga telah berdiri di Indonesia, salah satunya tentu saja BSD City.

Nimas Achsani
Nimas Achsani Parenting, pernikahan, finansial dan gaya hidup

Post a Comment for "ADAKAH KOTA LAYAK HUNI DI INDONESIA? ATAU HANYA MIMPI DI SIANG BOLONG?"