Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pindah

Merantau sejak tahun 2012, membuat saya beberapa kali harus berpindah tempat tinggal. Mulai dari kos ala mahasiwa yang berhantu hingga bertetangga dengan pasangan lesbi pun pernah saya rasakan. Namun kali ini, adalah kepindahan kedua setelah pernikahan saya.

Kami memutuskan pindah, karena jarak yang saya tempuh ke tempat kerja terbilang jauh. Dua kali ganti bis, dan disambung dengan ojek online. Rata-rata perjalanan saya sekali jalan adalah satu jam. Belum lagi kalau jalanan macet, sampai rumah setelah azan maghrib adalah hal biasa. Belum lagi ketika jadwal cuci baju juga datang. Lelah? Sangat.

Pagi ini jam 6 kami angkut sebagian besar perabotan rumah tangga. Ditemani ayah dan ibu mertua, kami berangkat menyusuri jalan yang masih sepi.

Ketika ibu pamit, "hati-hati ya ndhuk, yang sabar momong suamimu". Ku iyakan pernyataan ibu dengan sebuah anggukan dan kecupan pada tangannya. Pindah kali ini, sangat berbeda. Banyak hal yang harus kami pertimbangkan: efisiensi waktu, budget untuk kebutuhan domestik, keadaan lingkunan dan beberapa hal lainnya.

Jika dulu sebelum menikah, pindah berarti mencoba bersosialisasi dengan orang-orang baru. Maka ini, pindah adalah salah satu perjalanan untuk menguatkan kecintaan kami satu sama lain.
Karena bagi kami, dimanapun kami tinggal ketika tujuan dan semangat kami seirama, semuanya akan berjalan dengan baik. Salah satu dari kami harus selalu menjadi penyemangat.

Tumpukan barang masih memenuhi ruang ketika suami saya mandi. Kami sama-sama lelah, namun dia lebih memilih memulai merapikan perabotan ketika saya mandi. Seperti dipantik hati saya, dalam beberapa menit, ruangan nampak lebih rapi. Bukankah kami telah memutuskan kepindahan ini berdua? Maka lelahnya, juga lelah saya.

Dalam perjalan pulang dari rumah ibu mertua dia bilang, "Pamitan sana Camp Mawar. Karena budget kita liburan sudah dipakai semua buat pindahan". Kita berdua tertawa di atas motor yang melaju pelan. Saya peluk dia, "tidak apa. Masih ada bulan-bulan berikutnya".

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

Nimas Achsani
Nimas Achsani Parenting, pernikahan, finansial dan gaya hidup

Post a Comment for "Pindah"