Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

IndiHome : Partner Bekerja Berbagi Tanpa Batas

IndiHome

Coffee Break Sebelum Diskusi Panjang

Berencana punya banyak aktivitas tanpa batas meskipun di rumah aja? Bisa, bisa banget. Nah, ngobrol dulu yuk, buat tahu gimana sih, biar tetap bisa punya aktivitas tanpa batas ini.

Beberapa waktu lalu, aku pernah menulis tentang kebutuhan para teman-teman content writer. Salah satu item yang disebutkan adalah perangkat yang mumpuni, yaitu laptop. Nah, kali ini aku mau sambung sedikit soal perangkat ini.

Sebagai seorang freelance content writer, aku sangat mengandalkan jaringan internet, ya. Untuk urusan ini, aku lebih prefer pakai wifi daripada menggunakan paket internet data seluler.

Tentu saja karena karena limitnya, ya. Bayangkan saja, dalam sebulan berapa kelas daring aku ikuti hingga desain yang dibuat. Tentu akan sangat boros jika mengandalkan kuota internet.

Menjadi freelance content writer sekaligus blogger, membuat pekerjaanku 99% di dunia maya. Benar sekali, internet adalah kunci dari lancarnya transferan di rekening hahahaha. Ini fakta, sih.

Nggak kebayang juga, ketika lagi kelas daring tiba-tiba jaringan putus karena kuota habis, kan? Atau ketika sudah mendekati dateline justru internet ngadat. Ini, sih, masalah banget buat para pekerja di bidang digital.

Selain itu, aku juga seorang ibu rumah tangga yang full time 24 jam di rumah dengan bayi. Salah satu hiburanku adalah nonton. Karena tidak mungkin ke bioskop, aku jadi cukup sering akses film-film ini dari website langganan.

Untuk website ini, biasanya memang dikenakan biaya langganan bulanan. Meskipun ada “jasa” yang bisa menyediakan harga lebih murah, tetap saja harus keluar biaya dobel untuk wifi dan langganan film, kan?

Kalau sudah seperti ini, rasanya hemat adalah sebuah mimpi di siang bolong hahahaha. Saatnya ibu-ibu butuh solusi akan permasalahan yang pelik ini hahaha. Tentu saja pelik, karena jangan sampai biaya untuk bayar tagihan wifi dan langganan film jadi meroket, dan menambah bocornya finansial keluarga.

Berbicara soal bocornya finansial keluarga. Apa sih, yang paling sering jadi sumber bocornya? Tentu saja, yang namanya kebocoran, lubangnya itu kecil cenderung halus ya. Bukan yang segeda gaban :’)

Apa? E-commerce? Ya Allah sama banget buuuk hahahaha apalagi kalau ada promo tanggal cantik, kan? Ibu mana yang tidak tergoda? Tapii, perilaku ini ternyata nggak baik, loh.

Maksudnya, ketika kita sudah menetapkan budget belanja, tapi kok membenarkan belanja tambahan atas nama diskon, itu namanya “ngeles”. Seharusnya, kita disiplin dan tegas sama diri sendiri.


Btw, ada yang sadar nggak sih, kalau belakangan ini ada kasus-kasus kejahatan karena transaksi di e-commerce? Beberapa waktu yang lalu, seorang teman di Jakarta cerita, kalau temannya sering menerima kiriman paket yang nama penerimanya bukan dia. Hah?

Usut punya usut, seseorang menggunakan identitasnya untuk transaksi online. Parahnya lagi, si pelaku ini memilih COD loh! Siapakah pelaku ini? Dia adalah mantan driver ojol yang pernah anter barang ke rumahnya.

Ngeri, kan? Itulah, penting juga untuk menjaga identitas sekarang ini. Ada yang bilang, sekarang ini banyak orang yang tega akhirnya jadi orang jahat. Hmm, ada benarnya juga, sih. Tega jadi jahat, gitu, kan?

Dari kejadian di atas, setuju kan, kalau kita sebagai konsumen ini perlu banget menjaga keamanan data hingga aktivitas kita di dunia digital?

Kedaulatan Digital Menyapa Ibu Rumah Tangga Yang Hobi Belanja Sekaligus Pawang Pembelajaran Jarak Jauh

Apa lagi ini? Hahahaha tenang tenang, pertama dengar istilah ini (kedaulatan digital) aku juga merasa kayak “eemmm ya mmm okee kedaulatan digital, hhmmm yaaa”. Paham nggak, sih, rasanya?

Sederhananya, kedaulatan digital adalah hak negara dan warganya untuk mengatur sedemikian rupa segala data dan aktivitasnya di dunia digital. Kalau kita mau bicara sedikit lebih berat lagi, kedaulatan digital ini juga memegang peran dalam keamanan negara, loh.

Berat ya? Ya, gimana ya, urusan negara emang berat, sih bu:’)



Tapi, sudah seharusnya kita tahu hal ini. Supaya program-program yang dicanangkan oleh pemerintah ini bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Keberadaan tempat layanan pusat data harus selalu berkembang mengikuti arah inovasi global. Termasuk juga ketersediaan perangkat mumpuni untuk membantu kinerja perusahaan teknologi, adalah beberapa faktor yang kiranya bisa menjadikan kedaulatan digital ini nyata di Indonesia.

Lalu, apa manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat awam dengan adanya kedaulatan digital ini? Sama bu, aku pun menanyakan hal ini pada diri sendiri. Sampai akhirnya aku menemukan sebuah jawaban.

Dengan kedaulatan digital ini, kita justru akan membantu pengusaha lokal untuk mengembangkan usahanya. Sebab semua transaksi akan lebih tersaring. Selain itu, manfaat yang juga sangat terasa adalah, mudahnya menikmati pembelajaran daring selama pandemi ini.

Setuju? Nha, untuk hal-hal seperti ini, memang akan jauh lebih bagus jika ditangani oleh perusahaan nasional. Karena mau bagaimanapun, yang nantinya akan dikelola adalah data warga Indonesia juga.

Eh, tadi kan kita ngobrol soal internet ya :’)
Oke, kita balik lagi soal internet deh. Bw, kedaulatan digital yang barusa saja kita bicarakan di atas, ada korelasinya dengan internetnya Indonesia, loh.

Mau tau, gimana hubungannya?

"IndiHome optimistis, dengan pemerataan akses internet dari Sabang sampai Merauke yang telah Telkom hadirkan, sangat berdampak dalam mendukung kemandirian ekonomi masyarakat dan terwujudnya kedaulatan digital di Indonesia. Oleh karena itu, setiap kebijakan yang IndiHome keluarkan bertujuan untuk menambah pengalaman terbaik bagi pelanggan," jelas E. Kurniawan, VP Marketing Management Telkom (2021)


IndiHome : Internetnya Indonesia Sahabat Pekerja Digital

Pasti sudah tidak asing lagi, kan, dengan brand yang satu ini? IndiHome. Adakah yang bertanya, kenapa IndiHome terkait dengan kedaulatan digital ini?

Begini. Apakah ada yang tahu, kenapa IndiHome memiliki banyak jenis paket internet yang ditawarkan untuk pelanggannya?

Alasan yang mungkin belum diketahui teman-teman adalah, supaya masyarakat bisa mengakses internet untuk semua keperluan dan sesuai dengan kemampuannya.

Bahkan, IndiHome tengah menyusun kebijakan terkait pemberian diskon hingga 70% kepada pelanggan barunya. Ini berlaku di semua regional Telkom, ya. Menarik, nggak, sih?



Ini juga dikarenakan, Telkom melalui IndiHome telah berkomitmen untuk membantu pemerataan kedaulatan digital hingga percepatan kesejahteraan warga.

Adakah yang tahu tentang Higher Speed Same Price (HSSP)? Ini salah satu inovasi yang diberikan IndiHome kepada pelanggannya. HSSP sendiri adalah penyesuaian penambahan kecepatan tanpa dikenai biaya tambahan!

Terkait penambahan kecepatan ini, teman-teman bisa juga mengakses https://www.indihome.co.id/ untuk informasi lebih selengkapnya, ya.

Nah, salah satu informasi menarik lainnya adalah cakupan jaringan IndiHome sudah tersebar hampir di seluruh penjuru Indonesia! Untuk teman-teman kreator yang kebetulan ada mobile ke luar kota, tenang aja ya, ada banyak corner Wifi.id yang bisa meringankan beban pikiran :D

Source : indihome.co.id

Paket Internet Sesuai Kebutuhan

Karena aku 24 jam di rumah aja dan freelance full daring, maka keputusannya adalah memasang wifi. Jika dikalkulasi, hal ini jauh lebih hemat jika dibandingkan menggunakan internet seluler.

Seperti yang aku bilang di awal, bahwa banyak kegiatan yang juga aku lakukan secara daring meskipun di rumah aja.

Karenanya, aku butuh jaringan yang memang sesuai dengan kebutuhanku. Misalnya, karena kami cuma berdua aja di rumah dan aku yang paling lama di rumah, maka wifi dengan kecepatan 20 Mbps sudah cukup buatku.

Yap. Aku sangat butuh jaringan internet cepat. Karena bekerja di dunia digital, aku butuh informasi ataupun data-data dalam waktu cepat.

Belum lagi ketika harus membuat grafis atau edit video. Tentu saja kecepatan internet adalah penentu kapan selesainya pekerjaan ini, kan.

Jangan salah, besaran ini sangat bisa teman-teman sesuaikan menurut kebutuhan aja. Jika teman-teman memiliki sebuah tempat usaha, seperti cafe atau bahkan kos-kosan, tentu saja kecepatannya harus lebih besar.

Tingkat kecepatan ini, juga mencakup jumlah pengguna yang mungkin bisa mengakses internet dalam waktu bersamaan.

IndiHome Charity : Berbagi Bahagia Di Tengah Pandemi

Berbicara mengenai IndiHome, sedikit banyak membawa diri ini kembali pada beberapa waktu yang lalu. Sebab, tidak hanya fokus pada pelayanan pada pelanggan, kedaulatan digital, IndiHome juga turut aktif dalam kegiatan kemanusiaan, loh.

Tidak hanya memberi kita peluang untuk tetap beraktivitas tanpa batas, IndiHome juga mengajak kita berbagi tanpa batas.

Dengan strategi connectivity, IndiHome mampu menghadirkan pemerataan akses internet hingga pelosok desa. Kemudian dengan creativity, IndiHome ikut mendukung inovasi, kreasi dan produktivitas bangsa. Serta dengan charity, IndiHome ikut serta menyambung kebahagiaan dan menumbuhkan semangat masyarakat Indonesia agar tetap kuat dan tangguh menghadapi pandemi," tutur E. Kurniawan saat membuka penyerahan IndiHome Charity 2021

Sebanyak 420 juta digelontorkan IndiHome untuk kegiatan amal ini. Bekerjasama dengan pihak ketiga seperti lembaga sosial, sekolah, hingga yayasan, pihak Telkom mempercayakan pendistribusian bantuan tersebut.

Salah satu tujuan diadakannya IndiHome Charity ini adalah untuk memberikan keseimbangan ekonomi, sosial dan bisnis.

Dalam kegiatan ini, ternyata tidak hanya berbagi pada saudara kita yang kurang beruntung, IndiHome juga berbagi hadiah untuk pelanggannya.

Harapannya adalah membangun kesetiaan dan kerja sama yang baik ke depannya. Bahkan IndiHome sangat membuka diri, jika memang perlu adanya perbaikan pada hal yang memang seharusnya diperbaiki. Hal ini seperti disampaikan oleh Linson Parlindungan Sitompul, di Cirebon beberapa waktu lalu.




Untuk teman-teman yang belum tahu. Kegiatan sosial ini memang diselenggarakan serentak oleh IndiHome dan Telkom di wilayah regional mereka.

Kebetulan, Regional IV ada di wilayah tempat tinggalku, nih. Semarang. Regional IV ini mencakup Jawa Tengah DIY. Beberapa tempat yang menjadi penerima bantuan ini, kebetulan aku juga tahu, seperti Panti Asuhan Cacat Ganda Budi Asih.

Dana ratusan juta tadi, dibagi untuk semua wilayah dengan pembagian per daerah menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing penerima.

Berbagi di tengah pandemi, IndiHome layaknya angin sejuk yang berhembus di siang yang sangat terik.


Menjadi Profesional Bersama IndiHome

Adakah teman-teman yang masih WFH sampai saat ini? Kebetulan, karena suami pindah tempat kerja, doi udah aktif ke kantor sejak awal tahun lalu, nih.

Dua tahun bertahan dengan kondisi yang serba tak menentu. Bahkan, nggak bisa dipungkiri juga, jika load pekerjaan ketika WFH jauh lebih banyak daripada WFO.

Bayangkan saja, apa yang terjadi jika kita masih saja menggunakan data seluler. Meskipun beberapa perusahaan memberikan tunjangan kuota internet, rasanya ini juga tidak menutup kebutuhan selama sebulan.



Dengan menggunakan IndiHome yang memang kapasitas paketnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan, kita sedikit banyak bisa mengontrol laju finansial.

Sehari meeting berkali-kali pun, jika memang kita memiliki jaringan internet yang baik, tidak masalah, kan?

Baik IndiHome ataupun Telkom, memang memiliki tujuan yang saling terkait satu dengan yang lainnya. Misalkan saja soal kedaulatan digital tadi. Keduanya berkesinambungan, sebab memiliki pasarnya sendiri.

Namun, keduanya butuh kehadiran kita, pelanggan setia yang bertahan dengan segala fasilitas yang diberikan.

Gimana? Udah siap jadi profesional bareng IndiHome?


Nimas Achsani
Nimas Achsani Parenting, pernikahan, finansial dan gaya hidup

Post a Comment for "IndiHome : Partner Bekerja Berbagi Tanpa Batas"