Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Berangkat ke Baitullah Saat Usia Muda Semudah Menabung di Bank Mega Syariah? Yakin?

“Siapa bilang kami berangkat ke tanah suci karena bergelimang harta? Karena nyatanya, kami menunggu selama 16 tahun pernikahan baru bisa berangkat”

16 tahun bukanlah waktu yang sebentar. Beliau (salah seorang teman bloger) menyampaikan, jika membuat tabungan haji adalah salah satu cara efektif untuk mendukung niat baik kita (berangkat ke Baitullah) tanpa riba.



Dari sinilah aku terketuk untuk membuat tujuan jangka panjang. Yaitu membuat tabungan haji dari pendapatanku yang tidak menentu. Kini, aku punya mimpi besar yang ku gantungkan pada langit. Uang yang aku dapatkan tak lagi untuk menyuapi ego, tapi juga untuk memenuhi kebutuhan rohani.
“Kemarin sempet ngobrol sama suami kalau 50 juta bisa dapat mobil bekas. Ternyata 50 juta tambah sedikit, sudah bisa berangkat umroh dua orang”
Itu adalah penggalan pesan singkat dengan salah seorang teman yang kebetulan memiliki biro umroh dan haji. Boleh dibilang, keinginan untuk “menyegerakan” ibadah yang satu ini semakin membuncah juga karena beliau.

Banyak sekali potongan video singkat maupun foto yang beliau bagikan di media sosial ketika di tanah suci. Entah kenapa, ada haru ketika melihatnya. Rasanya segala tujuan hidup itu bermuara ke Baitullah :’) Ada yang merasakan hal yang sama, kah?

Sebagai seorang freelancer, kadang memikirkan biaya ke Baitullah itu terasa sangaaat berat dan sangat tidak mungkin. Yap. Besaran pendapatanku tiap bulan sangat tidak menentu, sehingga untuk menentukan besaran tabungan pun juga tak menentu.

Namun, beliau ini pernah berkata “Haji itu bukan untuk yang mampu, tapi untuk yang mau” Bagaimana? Ada benarnya juga. Sebab, tak sedikit saudara-saudara dhuafa yang rela menyisihkan uang sedemikian rupa untuk bisa ke Baitullah, bukan?

Hmm, aku merinding ketika menuliskan ini dan seketika mata menggenang. Bisa ku bilang, Baitullah ada tempat yang sangat ingin aku tuju, sebab ada doa-doa yang hanya ingin ku langitkan di sana.

Tiga tahun menjadi freelancer, jika mau mengkalkulasi semua pendapatan, rasanya sudah lebih dari dua puluh juta ku dapatkan (dalam bentuk uang dan barang). Namun, karena aku tidak memiliki “goal”, akhirnya uang sebesar itu digunakan untuk banyak hal, yang tak sedikit berujung sesal. Setuju?



Bagaimana Cara Menyiapkan Tabungan Haji?

Sebelum memantapkan hati menggunakan tabungan haji, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mematangkan tujuan menabung. Sebab seperti yang kita ketahui bersama, bahwa menabung adalah salah satu kegiatan yang butuh konsistensi.

Jangan sampai kegiatan menabung ini justru membuat kita merasa terbebani dan bahkan tergoda untuk mengakhirinya di tengah jalan.

Jika memang tujuan kita menabung adalah untuk berangkat ke Baitullah, maka genggam erat keinginan tersebut, sebab itulah yang akan membantu menyemangati kita untuk tetap menabung.

Ya. Ini juga karena kita sadar, bahwa tabungan ini akan bisa digunakan ketika saatnya sudah tiba. Bukan sekarang.

Lalu, bagaimana cara menyiapkan tabungan haji?


Pahami Kondisi Finansial

Sebelum memulai menabung, kita juga perlu mengetahui dengan baik bagaimana kondisi keuangan. Karena kita semua tahu, bahwa berangkat haji membutuhkan biaya yang besar.

Jadi, jangan memaksakan diri dengan menekan keuangan. Sebab, ini justru bisa mengganggu kestabilan ekonomi hingga kesehatan kita. Tidak ada salahnya untuk melakukannya secara perlahan-lahan.

Sama halnya dengan berjalan kaki, meskipun perlahan dan melelahkan, tapi selama kita memiliki tujuan dan tekat maka pada akhirnya akan sampai ke tempat tujuan.


Buat Catatan Keuangan Secara Berkala

Kemudian, teman-teman juga bisa membuat catatan keuangan. Catatan keuangan ini akan membantu kita mengidentifikasi semua kegiatan kita, apakah terkesan konsumtif atau tidak.

Tidak hanya itu, dari catatan tersebut kita juga bisa melakukan evaluasi. Seperti apakah ada kegiatan belanja yang perlu dihapuskan hingga apakah perlu menambah jumlah tabungan.

Pastikan teman-teman membuat catatan keuangan ini dengan detail, ya. Sekecil apapun pengeluaran dan pemasukan, seharusnya tetap dimasukkan dalam catatan dengan keterangan jelas.


Buat Rekening Tabungan Khusus

Nah ini pun yang mulai aku lakukan, ya. Ada beberapa rekening bank yang dipakai dengan tujuan pemakaian yang berbeda. Satu rekening untuk kebutuhan pekerjaan, satu lagi untuk kebutuhan pembayaran dan satu lagi yang aku pakai untuk tabungan haji.

Rekening tabungan haji yang aku pakai adalah Bank Mega Syariah, nanti aku ceritakan lebih detail, ya :D

Pentingkah menggunakan rekening khusus yang terpisah? Menurutku penting banget. Karena dengan demikian, kita menahan diri untuk tidak mengambilnya. Kadang kala, ketika melihat saldo yang sedikit banyak, mudah sekali tergoda untuk membelanjakannya.

Namun, ketika sudah mengetahui sejak awal apa tujuan pembuatan rekening tersebut, membuat kita lebih disiplin terkait transaksi keuangan.


Tetapkan Jumlah Tabungan

Menetapkan jumlah tabungan juga membuat kita lebih disiplin. Bahkan, aku sendiri membuat jadwal khusus kapan harus menabung, hahaha. Menurutku ini juga sangat membantu, ya. Jadi, pagi hari sebelum mulai kegiatan rumah tangga, aku sudah menyimpan uang belanja dan ketika sudah terkumpul selama sebulan, uang ini akan dipindah ke rekening.

Besaran jumlah yang ditabung tidak perlu berlebihan, yang penting kita melakukannya secara konsisten, Jika teman-teman mampu menabung sehari 5.000 silakan dilakukan.

Jadikan Prioritas

Yuk, jadikan menabung ke Baitullah sebagai prioritas. Kebutuhan rumah tangga boleh naik dan turun, tapi semangat datang ke Baitullah jangan surut, ya.


Tabungan Haji yang Bagus, di Mana?

Sebelum membahas lebih dalam mengenai rekening tabungan haji, mari kita singgung sedikit, apa sih tabungan haji itu?

Jadi, tabungan haji adalah salah satu produk perbankan yang dibuat khusus untuk memfasilitasi teman-teman yang dalam membuat perencanaan ibadah haji. Sebab sama dengan rencana besar lainnya, berangkat haji juga butuh persiapan finansial yang matang.




Tabungan Haji yang bagus di mana? Rasanya ini banyak juga ditanyakan oleh teman-teman, ya. Kalau aku pribadi, sebaiknya pilih bank yang memang sangat cocok dengan kebutuhan kita.

Misal, teman-teman sangat mengutamakan akad syariah dalam transaksi keuangan, maka memilih bank syariah adalah hal yang penting. Kemudian, pertimbangkan juga bagaimana track record bank tersebut dalam memenuhi hak nasabah dan menjalankan kewajibannya.


Bank Mega Syariah, Siap Bantu Jadi Rekan ke Baitullah

Seperti yang aku singgung sedikit di atas tasi, ya. Yap. Aku pakai Bank Mega Syariah. Tentu saja bukan tanpa alasan kenapa akhirnya memutuskan menggunakan bank ini sebagai layanan pembantu biaya ke Baitullah.

Akad Jelas

Yang pertama tentu saja karena akad yang digunakan oleh Bank Mega Syariah ini sudah jelas, yaitu Mudharabah Mutlaqah. Untuk teman-teman yang belum tahu, Mudharabah Mutlaqah sendiri merupakan kesepakatan antara pihak dengan nasabah.

Salah satu contoh dari akad ini adalah tabungan Mudharabah. Yang mana, nasabah akan mendapatkan keuntungan yang telah dibagi rata sesuai kesepakatan antara pihak yang telah bersepakat.

Tidak Ada Biaya Administrasi

Menariknya adalah, Bank Mega Syariah tidak menarik biaya administrasi bulanan pada kita. Perlu juga teman-teman ketahui, bahwa dalam tabungan haji memang tidak diperbolehkan adanya potongan biaya administrasi, bunga dan biaya pembukaan rekening.

Itulah mengapa, ketika teman-teman membuka rekening Bank Mega Syariah, juga tidak ditarik biaya pembukaan rekening. Kemudian, biaya hanya diberikan ketika nasabah berkehendak untuk menutup rekeningnya atau menyatakan bahwa yang bersangkutan batal naik haji (jika memungkinkan).

Namun, ketika teman-teman ingin menutup rekening paling tidak 6 bulan setelah keberangkatan haji, tidak ada biaya yang dibebankan oleh Bank Mega Syariah.


Untuk Semua Usia

Ini juga yang cukup menarik perhatianku, ya. Karena dari cerita beberapa orang, ternyata tidak semua pihak bank menerima usia anak-anak. Sedangkan, kami berencana untuk berangkat bersama-sama (karena pertimbangan banyak hal).

Perbedaan saldo awal untuk usia dewasa dan anak-anak pun tidak terlalu jauh, ya. Bahkan jumlah keduanya masih sangat wajar dan cukup terjangkau menurutku (pribadi). Untuk usia anak-anak hanya 50.000 saja dan usia dewasa 100.000.

Biaya ini tentu sangat terjangkau, jika kita bandingkan dengan biaya masuk ke play ground di akhir pekan. Setuju? Hahahaha

Terintegrasi SISKOHAT

Adakah yang belum tahu SISKOHAT? SISKOHAT adalah Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji. Sistem ini berada di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia.

Keuntungan dari adanya sistem ini adalah data ketersediaan porsi haji terlihat jelas dan terbuka. Sehingga kita pun bisa mengeceknya secara langsung. Tidak hanya jumlah pendaftar saja, tapi kita juga melihat data tunggu hingga jamaah yang tengah dirawat di tanah suci. Sangat informatif, bukan?


Akses Mudah

Ini juga alasan yang sangat aku pertimbangkan, ya. Hidup di era digital yang begitu deras, membuatku juga mulai beradaptasi dengan teknologi, termasuk transaksi digital. Keberadaan aplikasi mobile banking M- Syariah sangat memudahkanku untuk melakukan berbagai transaksi.

Tidak hanya itu. Aku yang pelupa parah, juga sangat terbantu dengan tidak adanya ATM. Eiits, tenang. Karena kepemilikan rekening kita di Bank Mega Syariah tetap bisa dibuktikan dengan passbook atau buku tabungan. Gimana? Kekinian banget, kan?


Legal

Yuhuuu! Bank Mega Syariah telah terdaftar dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan merupakan penjamin LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Jadi kita bisa bertransaksi dengan aman dan nyaman, sebab sudah ada payung hukum yang melindungi kita -para nasabah-.

Bagaimana? Apakah teman-teman juga berniat menggunakan Bank Mega Syariah sebagai pintu ke Baitullah?

Haji Mudah Selagi Muda?

Yuk, kita siapkan dananya mulai dari sekarang!

“Pada tahun 2023 total biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) adalah Rp90.263.104 per calon jamaah” megasyariah.co.id

Dari besaran dana tersebut, setiap jamaah nantinya akan dibebankan biaya keberangkatan sekitar 49 juta dari Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH). Kemudian, sisanya masuk pada pertanggungan dana nilai manfaat.

Maka, setiap jamaah nantinya bisa menyiapkan dana pelunasan sekitar 23 juta. Bisa dikalkulasi mandiri, ya, dengan mempertimbangkan besaran pemasukan dan pengeluaran. Di sinilah manfaat membuat catatan keuangan tadi 😀

Biaya tersebut hanya untuk haji reguler, karena untuk haji plus tentu lebih mahal.

Salah satu yang menjadi momok ketika akan berangkat haji memang soal biaya, ya. Terlebih bagi freelancer sepertiku ini. Namun, dengan biaya awal yang ringan dari Bank Mega Syariah, tentu sangat membantu perencanaan keuangan ke depannya.




Syarat pembuatan rekening untuk tabungan haji juga mudah, tidak memberatkan sama sekali. Selain itu, pihak Bank Mega Syariah juga memberikan informasi terkait tabungan haji ini dengan sangat jelas. Teman-teman juga bisa membaca Syarat dan Ketentuan yang disedikan pada laman resmi mereka.

Mumpung masih muda, masih bisa gerak cari uang, masih semangat, tunggu apa lagi? Katanya kesempatan tidak datang dua kali, kan? Yuk kita sama-sama kita buat tabungan haji, siapa tahu bisa berangkat di tahun yang sama?



Usia memang tidak menentukan apakah akan berangkat haji lebih dulu atau tidak. Namun, bukankah lebih nyaman ketika beribadah di usia muda? Tentu kita bisa melihat sendiri, bagaimana orang-orang yang sudah berumur begitu gigih untuk ibadah haji? Tak sedikit dari mereka yang harus beribadah menggunakan alat bantu.

Tidak pernah ada kesalahan ketika kita membuat perencanaan, apalagi dalam hal ibadah - Nimas Achsani
Nimas Achsani
Nimas Achsani Parenting, pernikahan, finansial dan gaya hidup

Post a Comment for "Berangkat ke Baitullah Saat Usia Muda Semudah Menabung di Bank Mega Syariah? Yakin?"