Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hidup Sebagai Buruh Kata, Dari Kopi Sampai Internet yang Wus Wus Wus

“Aku udah telfon SAR. Mereka otw bawa perahu karet”. Begitulah isi pesan suamiku di 6 Januari lalu. Saat itu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang (tempat tinggal kami) dilanda banjir.

Suami mengirim pesan itu, tepat setelah ku kirimkan video kami sedang di atap rumah tetangga. Mengungsi, karena air sudah setinggi dada orang dewasa. Tak sempat bagi kami untuk menyelamatkan banyak barang. Dari atas sana, aku menahan tangis.

Hampir dua jam kami terjebak di perumahan karena arus air yang sangat deras dan tinggi. Bahkan tim SAR yang tadi ditelfon suami pun tidak bisa masuk ke perumahan.

Kemudian 18 Februari 2023, banjir kembali datang. Barang yang kami miliki semakin sedikit, sebab banyak yang hilang dan rusak. Tentu saja aku kembali menangis bahkan bertahan dengan trauma.



Dua kali menghadapi musibah, tak mudah bagiku untuk kembali memulai kehidupan sebagai kreator. Ya. Aku adalah seorang blogger dan content writer. Namun ketika berbulan-bulan harus “kucing-kucingan” dengan banjir dan hujan, entah kenapa psikis ini sangat lelah. Tidak mudah untuk menumbuhkan kembali gairah yang membara seperti dulu.

Sampai pada satu waktu, aku membaca sebuah tulisan karya Henry Manampiring pada Filosofi Teras.

“Jangan menuntut peristiwa terjadi sesuai keinginanmu, tetapi justru inginkan agar hidup terjadi seperti apa adanya dan langkah (hidupmu) akan baik adanya” - Epictetus

Awalnya aku pun tidak paham dengan apa yang beliau sampaikan, hingga akhirnya ku selesaikan bab tersebut. Benar! Seharusnya memang demikian. Henry Manampiring ingin menyampaikan, agar kita atau “aku pembaca yang sedang tidak bahagia”, agar berdamai dengan kondisi dan mengambil kebahagiaan dari sisi lainnya.

Boleh dibilang “jangankan mikir konten, mikir hujan aja udah nguras pikiran”. Kira-kira begitulah kasarnya. Karena hujan sedikit saja, aku pasti akan mengemasi laptop dan beberapa barang yang sekiranya penting.

Sejak Januari, aku perlahan menyembuhkan diri dari trauma dan ketakutan. Hingga seseorang menghubungiku melalui sebuah aplikasi pengirim pesan.


Seseorang Menyadarkanku, Bahwa Aku Seorang Kreator

“Kak Nimas, selamat sore. Apa kabar? Sehatkah? Mau menindaklanjuti proyek artikel. Kita bisa ngobrol kapan?”
Bagi sebagian teman-teman, pesan seperti ini mungkin biasa saja. Namun tidak buatku. Beliau lah yang mengingatkanku, bahwa aku adalah creator. Bahwa ada yang membutuhkan jasaku. Bahwa ada yang membutuhkan tulisanku. Bahwa kontenku dibutuhkan. Menyadari ini membuat mataku hangat.

Mungkin ada sebagian dari teman-teman yang bertanya, apakah blogger dan content writer juga bisa disebut sebagai kreator? Ya, tentu saja.

Jika kita lihat, yang dimaksud dengan kreator saat ini adalah seseorang yang membuat dan membagikannya pada berbagai platform daring, baik pada media sosial dan blog.
 




Akhirnya, ku terima pekerjaan itu tanpa banyak pertanyaan.

Kemudian aku menyadari, bahwa menjadi kreator adalah salah satu caraku menjaga mental ini tetap hidup. Dengan membuat berbagai macam konten, aku kembali menghidupkan ruang dalam otak yang telah lama dipadamkan paksa.

Merangkai setiap kata menjadi kalimat dan artikel yang utuh, membuatku menikmati setiap waktu yang berlalu dengan dengan syukur. Ya. Aku berterima kasih pada Tuhan, sebab dengan musibah yang menimpaku, pekerjaan ini menjadi lebih aku cintai.

Bayangkan saja. Setiap hari, aku akan selalu mengecek aplikasi prakiraan cuaca paling sedikit 12 kali. Bertanya kapan suami akan pulang lebih dari 5 kali selama 8 jam. Tidak berani tidur dan tidak berani sendirian. Sungguh, mentalku telah terganggu.

Namun ketika aku kembali menulis, aku kembali mendapatkan semangat yang baru.

Suamiku menyadari hal ini, jika istrinya butuh waktu untuk mengembalikan dirinya yang dulu. Karena berbulan-bulan lamanya, aku tidak lagi begadang untuk menulis atau membuat konten lainnya.

Sampailah dia memutuskan memasang wifi di rumah baru kami, rumah yang sudah dua kali terkena banjir ini.


Jaringan WiFi Tidak Hanya Menghubungkan Internet, tapi Juga Kehidupanku

“Sekarang di rumah sudah ada WiFi, kamu bisa nonton film, bisa kerja lagi. Jangan stress terus ya, aku kerja juga kepikiran kamu”

Sebuah kalimat yang cukup hangat menurutku. Memasang WiFi setelah kebanjiran memang salah satu keputusan yang sangat bijak. Karena pada akhirnya, aku memang jadi memiliki kesibukan lagi.

Ya. Kehidupanku di ruang digital kembali menghembuskan nafasnya, meskipun perlahan, tapi tanda kehidupan itu ada dan masih berlangsung sampai saat ini.

Menjalani rutinitas sebagai seorang freelancer yang sangat bergantung dengan sinyal internet, membuatku membutuhkan sinyal yang kuat dan stabil. Terlebih suami juga sering menyelesaikan pekerjaannya dari rumah.


 

Satu router terpasang di bagian depan rumah. Namun, ternyata ini juga tidak lantas menyelesaikan masalah. Sebab, di ruangan tertentu tak jarang sinyal tidak bisa terhubung bahkan terputus.

Beruntungnya, ada IndiHome yang kini menyediakan Wifi Extender. Sehingga mudah bagiku untuk mendapatkan jaringan internet dengan mudah di mana pun di dalam rumah. WiFi Extender dari IndiHome ini bekerja dengan cara menangkap sinyal dari router utama untuk menguatkan sinyal yang lemah di area tertentu.

Selain itu cara penggunaannya juga cukup mudah. Aku hanya perlu mencolokkannya saja dan menunggunya aktif. Setelah itu, kita bisa mengaktifkannya pada gadget.

Tak Masalah Membuat Konten dari Rumah

Semua pekerjaanku sebagai kreator (blogger dan content writer), dilakukan secara remote. Bahkan, tetangga rumah pun heran ketika tahu aku di rumah sambil kerja hahaha. Mereka mengira, kami memasang WiFi untuk menonton Youtube saja.

Biasanya aku dan klien menggunakan spreadsheet untuk mengecek progres pekerjaan dan berkomunikasi. Aku memang terbiasa bekerja seperti ini. Jadi, di awal bulan, klien akan mengabari melalui WhatsApp, jika sudah ada brief baru yang dikirimkan.



Nah kemudian, di sana sudah ada keterangan kapan aku harus menyelesaikan semuanya termasuk urutan artikel yang menjadi prioritas.

Jika bukan karena jaringan IndiHome yang lancar tanpa hambatan, rasanya bekerja di dalam rumah pun akan penuh hambatan. Bagaimana tidak, pasalnya aku bisa Upgrade Speed sehingga internet di rumah anti lemot, termasuk ketika harus ngebut karena dikejar agency.

Jadi antara aku dan suami tidak perlu ada yang mengalah ketika sama-sama sedang menggunakan WiFi rumah ini. Selain itu, proses upgrade speed ini cukup cepat dan gampang, jadi bisa langsung menikmati kecepatan internet yang bertambah tanpa nanti-nanti.

Apakah teman-teman sadar, kadang WiFi rumah terasa lemot bukan karena providernya yang buruk, tapi karena kecepatan internet tidak sebanding dengan apa yang kita pakai di rumah.

Nah, kalau teman-teman punya budget yang minimalis, bisa coba pakai internet keluarga dari IndiHome juga. Salah satu keuntungan dari paket keluarga ini adalah ketika semua anggota keluarga harus online, semua bisa menikmati internet dengan lancar layaknya jalan tol.



Tentu saja paket keluarga ini sangat membantu dan bisa jadi win win solution. Mengingat masih ada perusahaan yang memberlakukan sistem kerja WFH dan belajar daring. Bahkan yang menariknya, ada penawaran paket combo juga dari IndiHome.

Sejujurnya ini sangat terasa ketika aku sedang bekerja dan harus membuka banyak aplikasi, sedangkan suami juga WFH dan sama-sama bekerja (dia programmer). Bisa dibayangkan? Sinyal internet di laptop kami saling adu kekuatan hahahaha.

Kegiatanku dan suami yang hampir semua berhubungan dengan dunia digital, memaksa untuk berdampingan dengan internet yang stabil. Sudah pasti internet yang kuat adalah satu-satunya harapanku.

Bundling yang ditawarkan adalah internet IndiHome dengan kecepatan hingga 50 Mbps, kuota modem orbit hingga 20 gb dan kuota keluarga sebesar 15 gb. Mantap, kan? Harganya memang lebih terjangkau.

Banyaknya pilihan paket dan solusi dari IndiHome, sangat membantu kita untuk menggunakan internet sesuai dengan kebutuhan. Karena aku bekerja full di rumah, maka internet yang wus wus wus adalah solusi terbaik.

Mengapa IndiHome Menjadi Rekan Buruh Kata untuk Mengumpulkan Rupiah?

Buruh kata, sebutan ini sebenarnya terinspirasi dari seorang teman blogger. Kenapa aku menggunakannya? Karena secara pribadi, aku belu, berada di level tinggi “kasta” blogger dan content writer.

Berkat jaringan internet rumah dari IndiHome yang cepat, tentu saja pekerjaan juga lebih cepat diselesaikan. Ada banyak keuntungan yang juga bisa teman-teman rasakan sepertiku, selain hal menarik di atas tadi.


Jangkauan IndiHome Seluas Mimpi Anak Bangsa

Ini hal pertama yang sangat aku soroti, ya. Aku berasal dari Blora, Kabupaten di Jawa Tengah yang berbatasan dengan Jawa Timur dengan kondisi geografis berupa pegunungan kapur.

Di sana benar-benar kehidupan desa yang sesungguhnya. Namun, siapa sangka jika jaringan IndiHome sudah sampai pelosok desa? Aku tiba-tiba merinding ketika menuliskan ini :’)

Begitu tahu jaringan internet IndiHome sudah bisa mengakses wilayah pedesaan, tak bisa ku bayangkan betapa banyaknya anak-anak yang mulai memperbarui mimpi dan cita-citanya. Setuju?

Hal ini dikarenakan IndiHome sebagai internet provider terbesar di Indonesia telah berkomitmen untuk memberikan pemerataan akses internet. Karenanya aku tidak heran, jika Telkom Indonesia cukup aktif dalam menambah jaringan fiber optiknya. Dua jempol setinggi-tinggi ya!


Responsif, Maklum Freelancer Butuh yang Serba Cepat

Ini adalah hal kedua yang juga menjadi alasan mengapa IndiHome menjadi internet provider di rumah. Bagiku”si buruh kata”, ruang digital tidak hanya menjadi ladang penghasilan saja tetapi juga ikut beradaptasi dengan semua inovasi teknologi dan informasi.

IndiHome pun mengambil langkah yang sama. Menjangkau lebih banyak pelanggan hingga ke pelosok negeri, berarti siap dengan pelayanan pengaduan yang responsif. IndiHome pun telah membuktikan ini.

Banyak kanal pengaduan yang bisa kita hubungi ketika terjadi masalah. Mulai dari datang langsung ke Plasa Telkom , tapi sayangnya ini sepertinya hanya ada di gedung Telkom Indonesia (jadi di daerah belum tentu ada) hingga menghubungi media sosial khusus melayani keluhan konsumen (IndiHome Care).


Unggah Konten Mudah Tanpa Khawatir Delay

Untuk teman-teman yang sangat aktif dan rajin membuat konten ke media sosial, pasti juga akan merasakan manfaat adanya Add On Upload Booster dari IndiHome. Karena fitur ini membantu para kreator untuk mengunggah berbagai jenis konten dengan cepat. Kecepatan yang bisa kita dapatkan mencapai 150 Mbps! Harga? Cuma 11 ribu saja!

Peningkatan upload speed ini hanya berlaku untuk sementara, jadi ketika sedang butuh upload banyak konten, ini tentu sangat bisa diandalkan.


IndiHome Bantu Aku Menunjukkan Diri Sebagai Seorang Kreator

Menjadi kreator, tak jarang identitas diri tersembunyikan karena satu dan lain hal. Namun berkat adanya dukungan jaringan internet, mudah bagiku untuk menunjukkan eksistensi diri di media sosial dan membangun branding sebagai kreator.

Jika bukan karena IndiHome, kegiatanku di dunia maya mungkin akan mengalami banyak hambatan, mulai dari pekerjaan yang tak kunjung selesai hingga biaya berlangganan internet provider yang membengkak.

Bagiku si buruh kata dengan pendapatan yang tak menentu, berbagai pilihan paket internet dan fitur Add On IndiHome sangat memudahkan perencanaan keuangan. Karena beberapa fitur Add On bisa digunakan sementara, sehingga mudah untuk mengkalkulasi setiap pengeluaran.

Menutup artikel ini, aku ingin menyampaikan satu informasi, bahwa ada Cloud Storage for IndiHome yang bisa kita nikmati. Ini adalah salah satu fitur Add On yang sangat membantu para kreator, karena kita semua tahu, ruang penyimpanan yang dibutuhkan untuk menyimpan berbagai konten (video, foto dan tulisan) tidaklah kecil. Sedangkan perangkat kita (laptop), memiliki batasan.






Sedangkan pada Cloud Storage IndiHome ini, kita bisa menyimpan berbagai bentuk konten dengan kapasitas penyimpanan hingga 300gb! Tenang saja, seperti umumnya layanan pada IndiHome, besaran biayanya sangat menyesuaikan pada besaran kapasitas penyimpanan yang kita gunakan.




“Ekonomi digital sudah terbukti mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Karena itu kami sangat optimistis menyongsong tahun 2023 dan menjadi bagian dalam pengembangan ekosistem digital nasional. Kami sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan masyarakat dan mitra potensial untuk memenuhi kebutuhan digitalisasi nasional,” E Kurniawan, Vice President Marketing Management PT Telkom Indonesia

Akhirnya aku pun menyadari, bahwa menjadi seorang kretaor tidak bisa hanya mengandalkan kemauan saja. Namun kita butuh gerakan nyata untuk mewujudkannya. Seperti aku yang ingin menjadi kreator berdampak dan berdaya, maka langkah pertama yang aku lakukan adalah dengan memilih internet provider terbaik untuk mewujudkannya.

Dari setiap seduhan kopi yang ku minum di malam hari hingga pagi, nyatanya aku memang sangat bergantung dengan jaringan internet ini. Seluas jangkauan internet IndiHome, mari luaskan konten kita hingga pelosok negeri dan ajak anak daerah untuk melangitkan mimpinya.




Referensi : 
https://rejabar.republika.co.id/berita/ro0mkz396/tumbuh-positif-di-2022-tahun-ini-indihome-sangat-optimistis-ini-alasannya#:~:text=Jumlah%20yang%20terkoneksi%2C%20kata%20dia,di%20kisaran%209%20juta%20pelanggan
https://investor.id/it-and-telecommunication/318064/indihome-jaga-momentum-pertumbuhan-positif-di-2023
https://indihome.co.id/
https://indihome.co.id/addon/cloudstorage
https://indihome.co.id/addon/uploadbooster
https://indihome.co.id/addon/upgradespeed
https://indihome.co.id/addon/wifi-extender
https://www.youtube.com/@IndiHome_official
https://indihome.co.id/program/paket-keluarga
Nimas Achsani
Nimas Achsani Parenting, pernikahan, finansial dan gaya hidup

Post a Comment for "Hidup Sebagai Buruh Kata, Dari Kopi Sampai Internet yang Wus Wus Wus"