Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Birthcare Center : Ketidaksempurnaan dan Kebahagiaan Ibu


review birthcare center


Pertama kali tahu drama Birthcare Center ini dari Mbak Marita. Nah kebetulan, saya ini masuk ke grup drama korea di Telegram (sungguh ini hanya demi konten) tapi nggak pernah buka grupnya. Barulah kemarin buka dan cari drama ini. Dari judulnya saja, saya merasa akan ada banyak insight yang bisa diambil, dari drama yang diperankan oleh Ehm Ji Won dan Park Ha Sun. Mau tau? Yuk cek uraiannya di bawah ya!

Alasan Kenapa Birthcare Center Layak Ditonton

Birthcare Center adalah sebuah drama yang mengisahkan perjalanan seorang ibu, yang datang dari beragam latar belakang sosial, dan tentu saja diperankan oleh pemain-pemain yang memang sudah pro di dunia perfilman. 

pemain utama dan pendukung birthcare center

  • Para Pemain Utama dan Pendukung

Dibintangi oleh Ehm Ji Won, yang dia sendiri sudah memulai karirnya sejak tahun 1999 menjadikan karakternya sebagai ibu baru yang cukup tua, dan belum mengetahui banyak ilmu dalam pengasuhan ini melekat dengan baik. Bahkan, hanya dari mimik muka yang diekspresikan olehnya, seolah saya seperti dibawa pada masa-masa postpartum seperti yang dirasakan oleh Oh Hyun Jin, tokoh yang dia perankan.

Salah satu pemain yang juga menjadi tokoh utama adalah Park Ha Sun. Berperan sebagai Jo Eun Jung, ibu muda cantik yang sangat piawai mengurus anak dan suami, menjadikan Park Ha Sun sebagai matahari di antara ibu yang lainnya. Tak kalah kuat dengan Ehm Ji Won, karakternya yang elegan dan anggun seolah mengimbangi Ehm Ji Won yang terkesan kudet terhadap info-info parenting.

Lalu ada Yoon Park, seorang pria mapan dengan sebuah perusahaan aplikasi ini adalah pemeran suami Ehm Ji Won. Antara Yoon Park dan Ehm Ji Won memiliki chemistry yang kuat. Dia seolah berhasil menunjukkan sisi hangat dari seorang suami dan ayah baru dengan menyenangkan. Ya, dia berhasil memerankan Kim Do Yoon yang humoris dan romantis ini dengan sangat baik.

Tak kalah menarik, ada Jang Hye Jin yang berperan sebagai Choi Hye Sook. Seorang direktur dari pusat pemulihan ibu yang baru melahirkan, menjadikan sosoknya yang tegas dan terkesan kuno ini menjadi sebuah pelengkap yang menarik.

Selain itu, ada juga Lee Roo Da yang diperankan oleh Choi Ri. Muncul dengan gayanya yang sangat nyentrik, fashionable dan dari kalangan muda-mudi, Choi Ri berhasil membawakan pesan-pesan pada penonton dengan gayanya sendiri.

Nah selain mereka sebagai pemeran utama, ada juga loh pemeran-pemeran pembantu yang tak kalah hebatnya? Justru dari mereka juga, karakter-karakter si tokoh utama ini biasanya semakin "kuat".

Ada kepala perawat yang wajahnya sudah sering menghiasi drama atau pun film korea. Lalu juga kurir ekspedisi, atlet golf, bahkan peran sang dokter spesialis.

Mereka semua adalah aktor yang sudah lama berkecimpung dalam dunia seni peran. Maka tak heran, jika peran satu sama lain saling melengkapi dan juga menguatkan.
  • Isu Sosial yang Diangkat

Mengusung tema dan kisah para ibu yang melahirkan, menjadikan drama ini sangat relate dengan banyak ibu, bahkan saya pribadi.

Pertemanan para ibu dalam drama ini, justru dikarenakan perbedaan kisah dan latar belakang sosial.

Baby blues menjadi sebuah masalah yang juga dialami ibu baru di rumah perawatan ibu hamil. Keadaan psikologis para ibu pada massa postpartum ternyata bisa menjadi sebuah ujung pedang, yang bisa saja melukai bahkan menghilangkan nyawa orang lain.

Belum lagi perjuangan para suami, yang harus membagi tenaga dan pikirannya untuk keluarga dan pekerjaan, karena pada masa transisi ini, tak jarang ibu menjadi sangat sensitif dan menjadikan para ayah sebagai tempat pelampiasan emosi.

pemeran jo eun jung

Sinopsis Birthcare Center

Mengisahkan tentang Oh Hyun Jin, seorang eksekutif muda di perusahaannya yang kemudian hamil dan melahirkan di usia 40an. Terbiasa bekerja keras sejak usia belia, menjadikannya tak memiliki banyak waktu untuk mengikuti kelas-kelas ibu hamil dan mempersiapkan kelahirannya dengan seindah mungkin. Dia adalah eksekutif yang disegani, dan pekerjaannya adalah dunia yang sangat dicintai dan tidak ingin ditinggalkannya.

Beruntungnya, dia memiliki Kim Do Yon. Suami yang sangat peduli dia dan bayi yang dikandungnya. Bahkan, Kim Do Yon tak segan untuk menggantikan istrinya di sebuah kelas pernafasan ketika harus lembur.

Hingga kemudian, lahirlah Glue Stick (panggilan kesayangan untuk bayinya). Bayi yang sangat ditunggunya. Belum tuntas beradaptasi dengan kondisi baru tersebut, mereka harus ke Serenity, tempat perawatan khusus bagi ibu yang baru melahirkan.

Bertemu dengan Choi Hye Sook, menjadikannya sedikit lebih bersemangat menjalani sebagai ibu baru di usia tua. Satu hal yang ditekankan oleh Choi Hye Sook, adalah memberi ASI Eksklusif untuk Glue Stick. Namun justru Oh Hyun Jin semakin terpuruk karena hal ini. Baginya, dia bukanlah ibu yang baik sebab tak bisa menyusui anaknya dengan baik.

Ketika tengah bergulat dengan dirinya, datanglah Jo Eun Jung. Ibu muda yang cantik dengan 2 anak kembar dan bayi perempuan, kaya, sangat ahli dalam merawat anak dan mengetahui banyak hal tentang tumbuh kembang anak. Jo Eun Jun menjadi panutan banyak ibu, bahkan dia disegani oleh Choi Hye Sok. Ketika Jo Eun Jung datang dengan segala kesempurnaannya, Serenity dibuah gaduh.

Seorang ibu muda nyentrik bernama Lee Roo Da, membuat para ibu bahkan Choi Hye Sok resah. Lee Roo Da berikeras tidak akan menyusui bayinya, dan dengan tegas akan memberikannya susu formula penuh. Oh Hyun Jin heran. Ketika ia tengah berjuang keras bisa menyusui, tiba-tiba pilihan tentang pemberian susu formula menghinggapi pikirannya.

Tinggal bersama di rumah perawatan pasca melahirkan, membuat mereka sedikit banyak saling mengenal. Hingga kemudian, badai besar pada kehidupan pribadi mereka semua. Bahkan, Serenity berubah menjadi tempat tidak aman bagi ibu dan para bayi.

Penasaran nggak sih, dipotong kayak gini? Hahahaha. Saya sebetulnya ingin menceritakan semua isi film ini lebih panjang lagi, tapi nanti takutnya teman-teman melewatkan harunya secara langsung. Langsung cari drama ini di penyedia streaming ya, dan pastikan ada subtitle Bahasa Indonesianya.

Yang membuat saya merasa kembali kagum, adalah episode-episode terakhir yang luar biasa. Jika di awal kita digiring dengan kisah-kisah romansa yang manis tapi juga lucu, dan sesekali dibumbui dengan haru. Tapi di bagian akhir, kita akan dibuat menyerah pada ketegangan dan air mata.

Para tokoh dibuat pontang-panting atas segala permasalahan yang tiba-tiba datang. Perselingkuhan, kematian, pernikahan, bahkan jati diri mereka sebagai seorang wanita dihadapkan pada permasalahan yang begitu nyata.

pemeran oh hyun jin

Insight Dari Birthcare Center

Meskipun saya bukan pecinta film-film korea, tapi dari setiap film yang kebetulan saya tonton, selalu menyimpan pesan yang sangat dalam. Dikemas dengan sangat halus dan tersirat, tetap tidak mengurangi atau merubah pesan yang ingin disampaikan pada penonton. Termasuk juga Birthcare Center. Beberapa pesan yang berkesan setelah menonton drama ini, seperti :
  • Berjuanglah Untuk Hasil yang Terbaik

Kadang kita ingin mendapat sesuatu yang luar biasa, hanya dengan bermalas-malasan atau mengerjakannya tanpa effort apa pun. Namun, ketika hasil yang kita dapatkan tidak sesuai dengan harapan, jadilah kita terbawa pada kekesalan. Kecewa atas hasil dan juga pada diri sendiri.

Menyesal setelah semuanya berakhir ada suatu hal yang sia-sia. Tidak bisa merubah apapun. Maka, ketika kita ingin mendapatkan sesuatu, lakukanlah dengan sebaik yang kita mampu. Saat itu mungkin kita lelah dan sangat ingin menyerah, namun ketika mengingat hasil yang bisa kita petik begitu mengesankan, apakah kita akan berserah pada keadaan dan memilih mengakhiri semuanya.

Dalam Birthcare Center, kita akan ditunjukkan betapa setiap usaha yang dilakukan dengan kerja keras akan mencapai titik kepuasan yang berbeda, dengan usaha yang dilakukan ala kadarnya.
  • Berdamai dengan Kelemahan Diri

Mengakui kekurangan, kelemahan bahkan keadaan yang tidak baik-baik saja, bukanlah hal yang memalukan. Justru sebuah pilihan yang layak diapresiasi.

Ketika baru melahirkan, saya bahagia. Melihat bayi yang beberapa jam lalu masih ada di perut, kemudian bisa saya lihat dia nyata, meskipun dari balik kaca ruang peristi. Merawatnya hanya berdua dengan suami dan sendirian ketika ditinggal kerja, adalah sebuah transisi yang luar biasa bagi saya. Bukan hanya fisik namun juga mental.

Jujur berkata "yang aku capek, yang aku mau tidur", sesederhana itu, nyatanya mampu mengembalikan kewarasan saya.

Di drama Birthcare Center juga misalnya, ada suami yang begitu "dingin" pada istrinya. Tak pernah membantu atau mengijinkan istrinya sesaat "me time". Karena baginya, istrinya adalah sosok yang kuat dan "baik-baik saja".

Kadang, kita terlalu egois pada diri sendiri. Tidak ingin mengakui kelemahan tapi selalu kerja keras untuk melakukan yang terbaik bagi banyak orang. Hingga kemudian, tumpukkan amarah itu menggunung dan menjadikan kita orang asing.

Padahal, ketika dengan berani mengakui dan menampakkan kelemahan diri, dukungan semangat itu akan mengalir dengan deras pada kita.

Berhentilah tampil sok kuat!
  • Berhenti Membandingkan

Sejatinya, setiap ibu punya perjuangannya sendiri dalam merawat anak-anak dan rumah tangganya. Tak bisa dibandingkan dan jangan dibandingkan.

Dalam Birthcare Center, kita akan disajikan beragam konflik yang dialami ibu, baik personal maupun yang menyangkut anak atau suaminya. Ibu yang terlalu fokus membandingkan dirinya dengan orang lain, hanya akan menjadikan dirinya semakin rendah diri. Tidak bisa melihat seberapa keras dia berjuang.

Lee Roo Da, dianggap ibu yang tidak baik karena tidak mau memberikan anaknya ASI, seperti ibu lain di rumah perawatan. Padahal, Lee Roo Da tanpa diketahui yang lainnya, melakukan penelitian pada semua merk susu formula dan mencatat semua hasilnya.

Padahal, setiap ibu punya pilihan dan pertimbangan mengapa melakukan sesuatu. Seperti ketika memutuskan apakah akan full time di rumah atau bekerja, akankah menyusui secara langsung atau memilih susu formula. Ya, setiap ibu berhak memilih.
  • Tidak Ada Ibu yang Sempurna

Jo Eun Jung adalah potret ibu sekaligus istri sempurna, di mata para penghuni rumah perawatan. Bisa menyusui bayi kembarnya selama 2 tahun penuh, mendampingi karis suaminya yang begitu bersinar, belum lagi pengetahuannya tentang parenting dan pendidikan. Tapi, siapa yang mengira, jika di balik itu semua, Jo Eun Jung pun menyimpan setumpuk masalah?

Benar. Jo Eun Jung hanya memilih tidak mengatakan itu. Sebab ia pun paham, jika tidak ada ibu yang sempurna termasuk dirinya.

Setiap ibu juga seorang pembelajar. Tidak mengetahui sesuatu atau tidak melakukan sesuatu seperti kebanyakan orang, tidak lantas menjadikannya seorang ibu yang jahat dan jauh dari sempurna.

Setiap ibu berhak bertumbuh bersama suami dan anak-anaknya. Jika ibu fokus pada kesempurnaan yang dia bayangkan, justru dia akan lupa betapa setiap usahanya untuk suami dan anaknya juga layak diapresiasi. 

pemeran lee roo da
  • Setiap Ibu Berhak Bahagia

Apa yang terjadi, jika dalam sebuah rumah ternyata ibu tidak bahagia dengan hidupnya? Benar, tak ada kehidupan di dalamnya.

Kadang, ibu hanya lupa untuk menjadi dirinya sendiri sebab terlalu fokus pada pencapaian-pencapaian ibu lain.
Oh Hyun Jin begitu sedih ketika merasa gagal menjadi ibu yang baik, hanya karena merasa tak mampu membangun komunikasi dengan bayinya. Dia lupa untuk bahagia sebab hanya fokus pada bayinya sendiri.

Tentu saja setiap ibu berhak bahagia dengan caranya masing-masing. Ibu yang bahagia, juga akan menyalurkan kebahagiaan pada anak dan suaminya. Bagi Roo Da, ayak goreng dan soda adalah caranya untuk sedikit bahagia. Dia tidak ingin berada pada batas-batas bahagia yang orang lain buat.
Jika ibu hanya memerah ASI seperti sapi untuk anaknya, lalu bagimana dengan dirinya? Apakah dia bahagia? Karena dirinya juga penting - Lee Roo Da

Rasanya, masih ingin menuliskan lebih banyak lagi tentang drama ini, karena memang sangat relate dengan kehidupan saya saat postpartum beberapa waktu yang lalu.

Meski hanya tayang dengan 8 episode, namun insight yang ingin disampaikan oleh Park Soo Won dan Kim Ji Soo selaku sutradara dan penulis naskah, sangat tersampaikan dengan baik. Dari drama ini kita tahu, jika kehidupan ibu setelah melahirkan begitu kompleks, banyak hormon yang mengalami transisi, hingga menjadikan dunia ibu begitu terasa susah dan payah.

Namun, dari drama ini juga kita tahu, jika selain dukungan dari keluarga dan teman adalah suatu yang penting bagi mental para ibu, tapi keinginan kuat dari ibu itu sendiri juga tak kalah pentingnya.

Bagi yang sudah menonton Birthcare Center tentu punya insight yang berbeda, tergantung dari perspektif mana kita melihatnya? Sudah melihat drama ini? Yuk ngobrol di kolom kementar, seberapa banyak drama ini membuat kamu menangis? Ah, dan yang belum nonton drama ini, saya rekomendasikan ini sebagai drama ringan yang pesannya begitu dalam.


Ibu yang baik, bukanlah ibu yang sempurna. Dia adalah ibu yang bahagia bersama anaknya - Choi Hye Sook


Nimas Achsani
Nimas Achsani Parenting, pernikahan, finansial dan gaya hidup

19 comments for "Birthcare Center : Ketidaksempurnaan dan Kebahagiaan Ibu"

Dini Verita December 5, 2020 at 7:43 AM Delete Comment
Jadi penasaran pingin nonton. Baca review-nya kudu nyiapin tisu nih.
Viandri December 5, 2020 at 10:24 AM Delete Comment
aku nonton drama ini jadi pelajaran banget
pas bagian ibunya kembar memilih untuk bahagia, ternyata selama ini ada salah paham dengan suaminya, baper akut dah
Nimas Achsani December 5, 2020 at 12:38 PM Delete Comment
Karena emang dia mencoba "baik2 aja" :(
Nimas Achsani December 5, 2020 at 12:38 PM Delete Comment
Iya mbak :(
Puput Maulani Mariam December 5, 2020 at 12:55 PM Delete Comment
duuuh aku belum tamat nih nontonnya, baca review disini jadi pengen cepet-cepet nonton lagi 🙈 siapa sih mbaak yang selingkuh ? spoilerin dooong wkwk
Yonal Regen December 5, 2020 at 2:11 PM Delete Comment
Korea memang luar biasa, sampai kelahiran pun bisa jadi tema sebuah series, dan hasilnya luar biasa, sampai cuplikannya wara-wiri di IG-ku juga :).
Series yang sangat cocok untuk ibu-ibu dan calon ibu tentunya, serta bapak-bapak yang harus tau perjuangan luar biasa proses melahirkan :)
Zakia Widayanti December 5, 2020 at 2:26 PM Delete Comment
Pengen nonton jadinya. Duh, racun nih! Aku kalau udah nonton drakor suka kecanduan huhuhu
Nimas Achsani December 5, 2020 at 4:30 PM Delete Comment
Jangan dong hahaha
Nimas Achsani December 5, 2020 at 4:30 PM Delete Comment
Betul sekali pak yonal
Nimas Achsani December 5, 2020 at 4:31 PM Delete Comment
Ini keren sih mbak dramanya, meski cuma 8 tapi daging banget hahaha
Miela Baisuni December 5, 2020 at 9:29 PM Delete Comment
Masih dalam listing tontonan. Semakin penasaran setelah baca ulasanmu, Kak. Oke fix kudu nonton. ahahhaa
Ummi Maryama December 5, 2020 at 9:53 PM Delete Comment
Kayanya ini ceritanya full bikin mewek ya mba, baca Sinopsis nya aja sedih gini hiks
Nimas Achsani December 5, 2020 at 11:42 PM Delete Comment
Ayo ayo ditonton hahaha ini nggak bikin baper kok, bikin pengen nangis aja :(
Dwi Sumartini December 6, 2020 at 12:49 AM Delete Comment
Sayang banget episodenya cuma dikit yakk, bagus padhal
Bunda Lillah December 6, 2020 at 10:38 AM Delete Comment
Tadinya gak niat nonton ini, soalnya dah jauh dari kehamilan dan melahirkan. Tapi baca reviewnya, kayaknya boleh nih masuk wishlist. Apalagi episodenya pendek.

Barakallah
Yulia December 6, 2020 at 1:42 PM Delete Comment
Tega bgt sinopsisnya di potong wkwkw...
Kyaknya flm yang bagus untuk belajar nih
Cerita Rita | Tempat Cerita Apa Saja Tentang Kita December 6, 2020 at 4:41 PM Delete Comment
Kenapa sih reviewnya bagus2, hasrat nontonnya jd muncul lagi nih wkwk
Pida Alandrian December 6, 2020 at 8:46 PM Delete Comment
Ternyata ohh ternyata, seperti ini dramanya..
Selama ini cm diliatin doang, gk tertarik utk nonton juga *ya ampuun ku merasa dosa* 🙈

Makasihh mba review mu ngeracun bener, dan wishlist drama yg akan di tonton semakin bertambah *duuhh
Ana Lestari June 22, 2023 at 1:05 PM Delete Comment
Baca review jadi pengen nonton dramanya.😆